Rabu, 17 Oktober 2012

PT HM Sampoerna Tbk Dalam Menerapkan Etika Bisnis



Kinerja Perusahaan
Visi dan Misi Sampoerna
Visi PT HM Sampoerna Tbk. ("Sampoerna") terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas, merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
Kami meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut: 
  1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis. 
  1. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha 
Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha kami juga berperan penting dalam keberhasilan kami, dan kami mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan ketahanan mereka. 
  1. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas
Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, kami memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.
Tata Kelola Perusahaan
Kami juga tetap teguh menjalankan program tata kelola perusahaan yang kuat dan ditujukan untuk melindungi seluruh pemangku kepentingan Sampoerna dengan baik dan efektif. Komitmen tersebut kami wujudkan dengan menumbuhkan dan menjaga standar kepatuhan, perilaku bertanggung jawab dan integritas yang tertinggi di seluruh lapisan organisasi Sampoerna.
Sampoerna menetapkan standar kepatuhan dan integritas yang sangat tinggi dalam menjalankan usaha. Aturan berperilaku (code of conduct) yang diterapkan pada seluruh afiliasi PMI, termasuk Sampoerna, dikomunikasikan kepada karyawan Sampoerna pada seluruh tingkatan organisasi. Program pelatihan diadakan secara berkala dan partisipasi karyawan dimonitor dengan ketat.


Program Tanggung Jawab Sosial Kami

Komitmen Kami untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik
Bagi Sampoerna, berinvestasi pada kesejahteraan masyarakat tak kalah pentingnya dengan investasi pada masa depan bisnis. Kami mendukung berbagai program tanggung jawab sosial untuk meningkatkan kondisi hidup di lingkungan tinggal dan kerja para karyawan kami, serta pada masyarakat petani yang memasok tembakau kami.  Sejumlah bidang utama pemberian dukungan kami adalah pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan dan penanganan bencana alam. 

4 pilar Program Tanggung Jawab Sosial Kami 

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Pada tahun 2006, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna) mulai beroperasi di atas lahan Perusahaan seluas 10 hektar di dekat pabrik kami di Sukorejo, Pasuruan, Jawa Timur. PPK Sampoerna menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk mendorong pengembangan usaha kecil di masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik Sampoerna dan di sejumlah daerah lain di Jawa Timur dan Lombok.
PPK Sampoerna kini beroperasi di atas lahan seluas 27 hektar fasilitas terpadu, yang meliputi ruang pelatihan, bengkel otomotif dan lahan peternakan dan pertanian percobaan. PPK Sampoerna merupakan program percobaan unik yang juga dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan praktis dan keahlian kerja bagi karyawan kami yang akan memasuki masa pensiun dan masyarakat di sekitar pabrik kami untuk mereka gunakan dalam memulai usaha baru atau mengembangkan usaha yang telah berjalan. Sebagai bentuk dukungan tambahan bagi peserta pelatihan, Perusahaan kami juga melangsungkan program pinjaman usaha bergulir.
Dalam upaya menyukseskan PPK Sampoerna, sejak awal pendiriannya kami bekerja sama dengan mitra yang berkompetensi dan bereputasi seperti Institut Pertanian Bogor dalam perencanaan dan pengoperasiannya, serta dalam memberikan pelatihan.
Setelah ikut serta dalam PPK Sampoerna, saya dan anggota kelompok tani yang lain mendapatkan sepuluh sekolah lapang dalam tiap musim tanam dan pendampingan lapangan sekali seminggu bagi pembuatan pupuk MOL (mikro-organisme lokal) dan pestisida organik berbasis sumber daya setempat, serta pembuatan kompos. Di antara materi yang diberikan adalah persiapan lahan, penyemaian, metode penanaman, pemberian pupuk, pengendalian hama serta teknik panen dan pascapanen,” tutur H. Fadholi salah satu peserta. (Kompas, 24 Agustus 2010)

Pendidikan

Kami berfokus dalam memberikan akses lebih besar terhadap materi pendidikan melalui Pusat Pembelajaran Masyarakat dan Mobil Pustaka di daerah sekitar pabrik kami di Jawa Timur dan Jawa Barat. Kami juga mengoperasikan perpustakaan karyawan di pabrik SKT kami di Surabaya, Jawa Timur.
Program Kampus kami merupakan bentuk lain dukungan kami bagi pendidikan tinggi di Indonesia. Program yang bertujuan untuk membantu mahasiswa dan dosen memperluas wawasan mereka ini menawarkan berbagai pengalaman mendidik di luar kelas. Program ini menawarkan berbagai kegiatan, seperti diskusi interaktif, serta workshop kewirausahaan dan manajemen di tujuh lokasi perpustakaan kampus yang kami namakan Sampoerna Corner, serta program kunjungan studi Sampoerna Best Student Visit.
Untuk menunjukkan dukungan konsisten kami terhadap visi Putera Sampoerna Foundation dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, kami bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dalam pendirian Sampoerna School of Education, yang mulai beroperasi sejak bulan Juni 2009, dan diikuti dengan pendirian Sampoerna School of Business, yang telah beroperasi sejak bulan September 2010, di mana kedua sekolah tersebut menawarkan konsep universitas berkelas internasional dan beasiswa bagi mahasiswanya.

Keberlangsungan Lingkungan

Melalui kerja sama dengan beberapa organisasi lingkungan, kami mendukung Program Pelestarian Mangrove di Surabaya dan penanaman kembali hutan di Pasuruan dan Lombok untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan.
Pada bulan Mei 2010, kami menerima piagam penghargaan “Wana lestari” dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dalam acara yang diikuti dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk mendukung pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Rakyat di Indonesia, untuk mendukung program Penanaman 1 Miliar Pohon 2010 Kementerian Kehutanan.
Kami menganggap pelestarian lingkungan sebagai tugas bersama kita semua, dan mewujudkan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ini merupakan komitmen yang telah kami mulai sejak tahun 2007.”
John Gledhill, Presiden Direktur Sampoerna.

Penanggulangan Bencana

Bencana alam merupakan salah satu bagian memilukan dari realitas di Indonesia. Tim Sampoerna Rescue (SAR) telah dikerahkan untuk melakukan penanganan bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Tim SAR terdiri dari relawan karyawan dan relawan medis dengan misi memberikan bantuan cepat dan praktis kepada korban bencana alam kapan pun dan di mana pun bencana terjadi di Indonesia.
Tim SAR dilengkapi dengan perahu, ambulans, truk pemadam kebakaran, pembangkit listrik, unit medis berjalan, dapur umum dan penyuling air bersih.
Contohnya, ketika bencana gempa besar terjadi di Padang pada 30 September 2009, tim SAR bekerja dengan tim penanggulangan bencana lain dalam memberikan bantuan medis, makanan dan mendirikan tempat penampungan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. Perlengkapan dan anggota tim dikerahkan secara maksimal untuk membantu misi tersebut.
Ketika 300 kepala rumah tangga di Agam belum mendapatkan kejelasan mengenai bantuan rumah bagi mereka, Sampoerna melalui kerja sama dengan Yayasan ACT berinisiatif untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi mereka. Selain di Padang, Sampoerna juga membantu pembangunan 15 tempat tinggal sementara bagi korban bencana di Tasikmalaya,” Ahyudin, Direktur Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Pada April 2010, tim SAR diturunkan untuk membantu korban banjir besar di Desa Sukaluyu dan Desa Puserjaya, Kabupaten Karawang. Misi SAR di sini meliputi bantuan logistik dan pemberian sumbangan karyawan Sampoerna kepada 1.700 kepala keluarga.
Setiap tahun, tim SAR juga aktif melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan penting, termasuk kegiatan pembersihan sungai, pencegahan kebakaran dan penyelamatan.

Sumber : http://www.sampoerna.com/id_id/pages/homepage.aspx



Jumat, 05 Oktober 2012

Bagaimana pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan?



            Cara mengembangkan tanggungjawab sosial perusahaan adalah melalui program Corporate Social Responsibility atau yang lebih sering dikenal dengan singkatannya yaitu CSR. Apakah CSR tersebut? Tentu untuk menjelaskan apakah pengertian CSR kita tidak dapat memakai hanya dari satu pengertian. Karena CSR merupakan hal yang baru dan penerjemahan mengenai CSR ini terkadang masih dimaknai secara berbeda- beda.

            Corporate Social Responsibility merupakan suatu usaha dari Perseroan untuk memastikan bahwa suatu kegiatan operasional tidak membahayakan lingkungan, bersikap adil terhadap karyawan dan secara aktif mengakomodasi kepentingan dari masyarakat sekitar tempat operasional Perseroan tersebut.

            Schermerhorn (1993) memberi definisi Tanggungjawab Sosial Perusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak dengan cara – cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan kepentingan publik eksternal.

            The World Business Council for Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal, dan komunitas secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan.

            Dari ketiga definisi diatas kita setidaknya dapat menarik benang merah terhadap CSR ini, bahwasannya CSR merupakan salah satu program yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka meningkatkan kepedulian dalam berbagai permasalahan ( sosial, budaya, kesehatan, pendidikan) . Melalui program CSR ini perusahaan diminta untuk lebih mengembangkan kepekaannya terhadap internal atau eksternal perusahaan itu sendiri. Sehingga perusahaan tersebut tidak hanya mengeruk keuntungan atau laba, tetapi juga mempunyai peran terhadap lingkungan sekitar perusahaannya. CSR saat ini juga dilihat sebagai suatu etika bisnis. Memang di Indonesia, masih banyak perusahaan yang memiliki raport merah terhadap pelaksanaan CSR, karena mereka masih menganggap bahwasannya CSR hanya memberikan kerugian secara materiil bagi perusahaan. Padahal sebaliknya, CSR memiliki berbagai macam manfaat yang justru memberikan keuntungan bagi perusahaan bahkan tak hanya sekedar keuntungan materiil. Berikut ini beberapa manfaat dari

1.    Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan CSR secara konsisten akan mendapat dukungan luas dari komunitas yang merasakan manfaat dari aktivitas yang dijalankannya. CSR akan mengangkat citra perusahaan, yang dalam rentang waktu yang panjang akan meningkatkan reputasi perusahaan.
2.    CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Sebagai contoh adalah sebuah perusahaan produsen consumer goods yang beberapa waktu yang lalu dilanda isu adanya kandungan bahan berbahaya dalam produknya. Namun karena perusahaan tersebut dianggap konsisten dalam menjalankan CSR-nya maka masyarakat menyikapinya dengan tenang sehingga relatif tidak mempengaruhi aktivitas dan kinerjanya.
3.    Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten melakukan upaya – upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Kebanggaan ini pada akhirnya akan menghasilkan loyalitas sehingga mereka merasa lebih termotivasi untuk bekerja lebih keras demi kemajuan perusahaan.
4.    CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para stakeholdersnya. Pelaksanaan CSR secara konsisten menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap pihak – pihak yang berkontribusi terhadap lancarnya berbagai aktivitas serta kemajuan yang mereka raih.
5.    Meningkatnya penjualan. Konsumen akan lebih menyukai produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang secara konsisten menjalankan CSRnya sehingga memiliki reputasi yang baik.
6.    Insentif – insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya.

Jika kita lihat beberapa manfaat diatas sangat sekali terlihat bahwa CSR tidak hanya memberi manfaat jangka pendek, tetapi manfaat jangka panjang bagi keberlangsungan perusahaan. Karena dalam keberlangsungan perusahaan tak hanya laba yang menjadi penting, tapi iklim yang baik, kepercayaan dari para konsumen, hubungan yang baik antar karyawan merupakan modal kedepan yang sangat penting. Perusahaan yang belum menjalani CSR ini hanyalah perusahaan yang belum membaca kepentingan masa depan perusahaan dan hanya berkutat pada keuntungan atau laba jangka pendek.

Pengembangan CSR

Dalam melaksanakan program CSR memang beragam cara. Antara satu perusahaan dengan satu perusahaan lain belum tentu menggunakan model CSR yang sama. Karena memang latar belakang setiap perusahaan dan lingkungannya sangat berbeda- beda. Mulai dari iklim keuangan perusahaan, birokrasi perusahaan, karakter perusahaan, iklim sosial, budaya sekitar perusahaan dan masih banyak lagi.Dibawah ini menurut Phillip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya ”Corporate Social Responsibility, Doing the Most Good for Your Company and Your Cause” (2005), mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk melakukan inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial sekaligus sebagai wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam inisiatif sosial yang bisa dieksekusi oleh perusahaan adalah
1.    Cause Promotions dalam bentuk memberikan kontribusi dana atau penggalangan dana untuk meningkatkan kesadaran akan masalah-masalah sosial tertentu seperti, misalnya, bahaya narkotika.
2.    Cause-Related Marketing bentuk kontribusi perusahaan dengan menyisihkan sepersekian persen dari pendapatan sebagai donasi bagi masalah sosial tertentu, untuk periode waktu tertentu atau produk tertentu.
3.    Corporate Social Marketing disini perusahaan membantu pengembangan maupun implementasi dari kampanye dengan fokus untuk merubah perilaku tertentu yang mempunyai pengaruh negatif, seperti misalnya kebiasaan berlalu lintas yang beradab.
4.    Corporate Philantrophy adalah inisitiatif perusahaan dengan memberikan kontri-busi langsung kepada suatu aktivitas amal, lebih sering dalam bentuk donasi ataupun sumbangan tunai.
5.    Community Volunteering dalam akti-vitas ini perusahaan memberikan ban-tuan dan mendorong karyawan, serta mitra bisnisnya untuk secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat.
6.    Socially Responsible Business Practices, ini adalah sebuah inisiatif dimana perusahaan   mengadopsi dan melakukan praktik bisnis tertentu serta investasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.

Tahap – Tahap Penerapan CSR

Umumnya perusahaan – perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR menggunakan tahap – tahap sebagai berikut:
1.    Tahap Perencanaan. Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu: awareness Building, CSR Assessement, dan CSR manual building. Awareness Building merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen. Upaya ini dapat dilakukan antara lain melalui seminar dll. CSR Assessement merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu mndapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara efektif. Langkah selanjutnya adalah membangun CSR manual. Hasil assessment merupakan dasar untuk penyusunan manual atau pedoman implementasi CSR.

2.    Tahap Implementasi. Tahap im-plementasi terdiri atas tiga langkah yaitu, sosialisasi pelaksanaan, dan internalisasi. Sosialisasi diperlukan untuk memperkeanlkan kepada komponen perusahaan mengenai berbagai aspek yang terkait dengan implementasi CSR khususnya mengenai pedoman penera-pan CSR. Tujuan utama sosialisasi ini adalah agar program CSR yang akan diimplementasikan mendapat dukungan penuh dari seluruh komponen perusahaan. Pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada. Sedangkan internalisasi adalah tahap jangka panjang. Internalisasi ini mencakup upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR di dalam seluruh proses bisnis perusahaan misalnya melalui sistem manajemen kinerja dll.

3.    Tahap Evaluasi. Setelah program CSR diimplementasikan langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi ini adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas penerapan CSR.

4.    Pelaporan. Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengam-bilan keputusan maupun keperluan keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

Contoh Penerapan CSR PT. Bentoel Prima[12]
Komitmen dari PT. Bentoel Prima yang utama adalah turut ambil bagian secara terus menerus atau berkesinambungan untuk mencoba melayani dan mengakomodasi berbagai komunitas yang ada di daerah asal PT. Bentoel Prima yaitu di daerah Malang. Dengan mempertahankan keberadaan kantor operasi PT. Bentoel Prima di daerah Malang ini kurang lebih tiga perempat abad, PT. Bentoel Prima telah banyak memperkerjakan mayoritas penduduk kota Malang sebagai tenaga kerja di perusahaan ini. Dengan demikian, sebagai Grup, PT. Bentoel Prima selalu merasa berkewajiban untuk memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi dan sosial kota Malang.
1.    Aglikultur Berkelanjutan
PT. Bentoel Prima mendukung kegiatan 125 Kader Lingkungan yang bernaung di bawah Paguyuban Kader Lingkungan Kota Malang, Jawa Timur. Mereka adalah relawan lingkungan dari sekitar 513 RW (Rukun Warga) dari lima kecamatan di Kota Malang. Program kemitraan ini telah dimulai sejak tahun 2010 dan terus berlanjut pada tahun 2011. Melalui program kemitraan ini, perilaku masyarakat terhadap lingkungan sekitar dimana mereka bermukim sudah menampakkan perubahan ke arah yang lebih baik, khususnya di Kota Malang. Para Kader Lingkungan bertugas mendorong masyarakat untuk mengembangkan perilaku yang bersahabat dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka juga mengawasi penerapan manajemen sampah dengan melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah non organik, membuat kompos, dan pemanfaatan gas metan.
Program ini didukung secara aktif oleh ibu-ibu rumah tangga melalui program optimalisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di pekarangan rumah dan mempelopori pembangunan Bank Sampah di masing – masing RW. Untuk merealisasikan program tersebut, PT. Bentoel Prima menjalin kerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota Malang. Pihak pemerintah yang menetapkan RW terpilih yang akan menjadi pilot project dan selanjutnya diharapkan dapat menularkan program tersebut ke wilayah lain di Kota Malang. Selain menyediakan pendanaan, Perseroan berharap agar program ini dapat menjadi kampanye efektif untuk meningkatkan kesadaran masyakarat terhadap pelestarian lingkungan di sekitarnya. Perseroan memberikan dukungan berupa program sosialisasi dan pelatihan lingkungan hingga penyediaan infrastruktur.
2.    Kehidupan sipil
Tema ini mencakup kegiatan yang bertujuan untuk memperkaya kehidupan publik dan masyarakat, termasuk mendukung institusi seni dan pendidikan, melestarikan budaya asli dan mengembalikan ruang publik. Pada Desember 2010, PT. Bentoel Prima  telah bermitra dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta untuk mempromosikan dan memajukan studi etno – musikologi. PT. Bentoel Prima memberikan bantuan senilai Rp 100 juta dalam bentuk alat musik Jawa Timur yang bernama “Majapahit Gamelan” kepada Institut untuk mendukung studi pelestarian budaya mereka.
Saat terjadi serangan teroris di Bali, yaitu peristiwa pengeboman yang sampai saat ini masih ditakuti oleh warga lokal maupun dunia internasional. Salah satu program sosial yang disponsori oleh Bentoel untuk program recovery Pulai Bali adalah program musical “Bali for The World” yang diadakan pada tahun 2002.
PT. Bentoel Prima juga mensponsori beberapa kegiatan motor sports, berbagai macam acara musikal dan tradisional, beasiswa pendidikan untuk siswa tidak mampu, dan masih banyak lagi program kontribusi sosial dan community development lainnya.
3.    Pemberdayaan
Tema ini berfokus pada pemberian latihan, pendidikan, dan kesempatan bagi masyarakat agar mereka berkembang. Tahun 2010, Perseroan mengawali program kemitraan dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Malang. PT. Bentoel Prima memberikan bantuan untuk mengembangkan 'kader lingkungan' di lima desa yang akan melakukan program lingkungan berkelanjutan. Langkah pertama dari program ini menghabiskan biaya Rp 50 juta dan program ini akan berlanjut di tahun 2011.
Tahun 2008 tepatnya pada bulan Oktober Grup Bentoel melalui Koperasi Karyawan Bentoel Group Tunas Harapan memberikan beasiswa bagi sedikitnya 96 siswa SMP dan SMU berprestasi, yaitu putra putri karyawan Grup Bentoel yang menjadi anggota Koperasi Karyawan Grup Bentoel Tunas Harapan di seluruh indonesia dengan nilai total Rp 43 juta.
4.    Bentoel Peduli (Yes We Care!)
Bentoel Peduli adalah inisiatif CSI PT. Bentoel Prima  yang bertujuan memberikan dukungan dan bantuan bagi korban bencana alam. Tahun 2010, Bentoel Peduli telah mengumpulkan Rp 256.446.325 yang didapat dari karyawan Perseroan dan Grup BAT untuk membantu korban letusan Merapi di Yogyakarta dan tsunami di Mentawai. Kami mendistribusikan dana yang terkumpul dalam bentuk bantuan pemulihan darurat, tempat berlindung sementara, dan perlengkapan agrikultur.
Baru – baru ini, pada bulan Januari lalu, PT. Bentoel Prima membagikan paket makanan praktis sebanyak 11.5000 paket kepada 65 panti asuhan di Malang Raya, dimana Pembagian paket makanan praktis juga merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility  (CSR) Bentoel Group yang pada 2008 dianggarkan Rp10 miliar.

5.    Pusat Kesehatan Bentoel
PT Bentoel Prima membuka pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum dengan mendirikan Bentoel Medical Center (BMC). Layanan itu memberi kesempatan pe-menuhan kesehatan prima bagi masyarakat umum, terutama di kawasan sekitar pabrik Bentoel yang berlokasi di jalan Karanglo Singosari, Kabupaten Malang. Kepedulian itu sebagai bentuk kepedulian pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Khusus bagi sebuah perusahaan skala internasional seperti Bentoel, kondisi kesehatan karyawan yang prima tentunya menunjang produktivitas kerja yang optimal.
BMC berkomitmen memberikan pelayanan terbaik di bidang kesehatan kepada masyarakat, khususnya karyawan Bentoel Group. Sistem layanan dilakukan secara rutin atau berkala dengan pelbagai jenis pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat dan perusahaan. Didirikan sejak 1969, BMC semula hanya poliklinik yang memberi pelayanan kesehatan rawat jalan khusus bagi karyawan perusahaan rokok PT Bentoel Prima. Awal September 1997, layanan kesehatan BMC ditingkatkan menjadi layanan umum dan akhirnya membuka praktik bersama dokter spesialis pada awal 2004.
Selain dari program diatas, PT. Bentoel Prima juga meberikan produk CSR yang ditujukan pada masyarakat Kota Malang. Secara  khusus, PT. Bentoel Prima menerapkan program CSR pada penduduk di sekitar lokasi industri PT. Bentoel Prima di Jl. Raya Karanglo. Cakupan wilayah yang menjadi sasaran program CSR adalah radius ± 500 meter dari lokasi industri, di mana penduduk di wilayah tersebut merupakan penduduk yang terkena dampak langsung dari kegiatan perindustrian perusahaan. Adapun beberapa bentuk kegiatan CSR yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.    Sunatan massal.
2.    Pemberian bantuan dana untuk kegiatan – kegiatan yang ditujukan untuk perayaan Hari Kemerdekaan.
3.    Pemberian bantuan fasilitas kegiatan perekonomian. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan bantuan dana untuk warung – warung tenda dan kios – kios buah di sekitar lokasi pabrik.
4.    Pengelolaan limbah cair sehingga aman saat dibuang ke saluran air yang menuju sungai di sekitar pemukiman warga.
5.    Pemberian bingkisan pada saat Hari Raya Idul Fitri pada penduduk terdekat lokasi pabrik.
6.    Pembagian obat – obatan secara periodik oleh Bentoel Medical Centre.
PT. Bentoel Prima juga secara resmi mendirikan Taman Rekreasi Sengkaling pada tahun 1972, pusat hiburan keluarga Taman Sengkaling yang mempunyai luas 8 hektar merupakan taman outdoor yang paling dikenal di Jawa Timur saat ini. Sejak adanya akuisisi, taman tersebut dirawat dan dikembangkan oleh perusahaan. Di antara bermacam Рmacam wahana di taman, yang paling popular adalah Pesona Primitif dan kolam renang luas yang telah selesai direnovasi. Untuk melayani pasar youth lifestyle, Bentoel membangun The Losta Masta Caf̩ di lahan baru, sebagai tambahan dalam area taman. Tempat tersebut ramai dikunjungi pada saat akhir pekan, anak muda berkumpul di dalam kafe atau di depan layar raksasa di luar ruangan yang dipasang untuk menghibur pengunjung di sore hari. Taman Rekreasi Sengkaling merupakan tempat hiburan keluarga di Jawa Timur yang paling sering dikunjungi. Taman tersebut memberikan kontribusi khusus pada rekreasi dan hiburan warga lokal.

Selasa, 07 Agustus 2012

Ibu Menyusui, Baiknya Berpuasa Atau Tidak?

Agama Islam memberikan pengecualian untuk wanita menyusui di bulan Ramadan. Mereka diperkenankan untuk tidak menjalankan ibadah puasa, namun tetap harus menggantinya melalui dua cara, yaitu mengganti dengan puasa di luar Ramadan atau membayar fidyah (barang penebus).

Dibolehkan tidak berpuasa bukan berarti dilarang berpuasa. Tentu saja banyak juga ibu menyusui yang memilih ikut menjalankan ibadah puasa selama Ramadan. Namun apa pengaruhnya dari segi kesehatan?

Ahli gizi Christine Natalie menyarankan sebaiknya tidak usah berpuasa jika ibu yang sedang menyusui itu memang merasa tidak sehat atau terganggu. Ini demi kebaikan ibu dan bayinya yang sedang disusui. “Tapi jika memang merasa sehat, silakan berpuasa,” tuturnya.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada dampak negatif bagi seorang ibu yang menyusui saat menjalankan puasa. Tentu saja sepanjang hal itu dijalankan dalam kondisi tidak lemas dan asupan tetap terjaga. “Sebab saat berpuasa komposisi zat gizi pada ASI tidak akan berubah,” ujarnya.

Jika memang ibu yang sedang menyusui tetap ingin berpuasa di saat Ramadan, Christine menyarankan agar tetap makan tiga kali sehari. Yakni saat berbuka, selepas tarawih, dan sahur. Selain itu, pola gizinya harus seimbang, dengan tetap memperbanyak cairan yang masuk ke dalam tubuh. “Jangan lupa juga, istirahat harus mencukupi,” lanjutnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa untuk menambah protein, sebaiknya saat makan ditambah dengan suplemen berupa jus buah, susu, atau madu.

Di tempat terpisah, Abas Jauhari, dosen di Universitas Islam Negeri menjelaskan, kondisi kesehatan atau alasan medis bisa dijadikan illat (motif penetapan hukum) diperbolehkannya ibu yang menyusui untuk tidak berpuasa. “Jadi agama memang memperkenankan,” katanya.

Karena itu, kata dia, penilaian kedokteran atau medis dalam hal puasanya ibu menyusui menjadi sangat penting. Jika memang mengganggu atau bisa mendatangkan dampak buruk terhadap kesehatannya maupun kesehatan bayinya, bisa jadi dasar tidak berpuasa.

Kendati demikian, sesuai ajaran agama, puasanya harus diganti di luar bulan Ramadan, seperti dilakukan oleh orang yang tidak mampu menjalankan puasa akibat larangan lain.
Bisa juga, lanjut Abas yang juga bekerja di Departemen Agama itu, diganti dengan membayar fidyah. “Yakni memberi makan fakir miskin sebagai pengganti tidak berpuasa,” katanya.
Ketentuan minimumnya adalah dengan menghitung jumlah puasa yang ditinggalkan. Jika satu hari, maka penebusnya diberikan kepada satu fakir miskin. Begitu seterusnya.

Sedangkan seberapa besar yang harus diberikan, katanya, soal fikih seperti ini banyak perbedaan pendapat. “Bisa juga ukurannya sesuai dengan kebiasaan atau selayaknya yang kita makan. Jangan dikurangi,” ungkapnya.

Abas menjelaskan, cara membayar fidyah ini bisa dilakukan setiap hari selama bulan Ramadan selepas waktu berbuka, bisa juga dikumpulkan di satu hari usai Ramadan. Agama juga memperkenankan memberikan makanan yang belum dimasak, misalnya berupa beras serta lauk-pauknya.

Namun Abas juga mengingatkan bahwa membayar fidyah  tidak bisa digantikan dengan uang dalam jumlah tertentu. Jadi bentuknya adalah kebutuhan pokok. “Seandainya mau mengganti dengan puasa sebanyak yang ditinggalkan, itu lebih baik,” katanya.

sumber :http://id.she.yahoo.com/ibu-menyusui--baiknya-berpuasa-atau-tidak-.html;_ylt=Avk1GabkNcczxb0C3o1twkXneeR_;_ylu=X3oDMTFpampxdW9nBG1pdANFZGl0b3IgUGljayBTaGUEcG9zAzUEc2VjA01lZGlhRWRpdG9yUGlja3NUZW1w;_ylv=3

Rabu, 20 Juni 2012

BAB 1 PENDAHULUAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang disertai teknologi, menyebabkan peningkatan kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang bermutu baik. Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang bergerak di bidang industri maupun jasa, selalu berusaha untuk menarik minat konsumen dengan memperkenalkan produk mereka melalui ikian-iklan. Hal ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan sarana periklanan maka perusahaan dapat memperkenalkan produknya melalui media massa sehingga dapat dikenal oleh masyarakat atau konsumen denagn cepat. Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang bergerak dibidang minuiklan ringan dengan beraneka ragam jenis dan merk sehingga timbullah persaingan yang semakin tajam diantara perusahaan yang membuat minuiklan maka keadaan pasar berubah menjadi Buyer Market yaitu kekuatan pasar dikuasai oleh pembeli. Dalam keadaan demikian maka perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Dalam situasi dan kondisi inilah dirasakan pentingnya pelaksanaan kegiatan periklanan dalam upaya memperkenalkan dan menarik minat konsumen sehingga tumbuh keinginan untuk memiliki atau membeli produk yang ditawarkan perusahaan tersebut. Disamping itu sebagai alat untuk menjembatani antara produsen dan konsumen dalam melaksanakan kegiatan pemasaran sehingga barang dan jasa dapat diketahui konsumen tentang kegunaan maupun cara pemakaian dan diharapkan kelanjutan produksi dapat dipertahankan.
Peranan periklanan didalam suatu perusahaan dan dalam upaya mempertahankan serta mengembangkan perusahaan baik bagi perusahaan yang bergerak dibidang industri maupun jasa. Faktor-faktor tersebut diatas mendorong penulis dalam penyusunan penelitian ilmiah dengan judul "PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA . TBK

1.2 Rumusan Masalah
·           Bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk.
·           Bagaimanakah pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan.

1.3 Batasan Masalah
Pokok masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah kegiatan periklanan yang dilakukan oleh PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk.. Disini penulis hanya membatasi pada masalah pengaruh biaya promosi diukur dari rupiah terhadap hasil penjualan dalam produk rokok, yang meliputi wilayah DKI Jakarta. Sedangkan data yang dipergunakan adalah data biaya promosi dari tahun 2005-2011 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk.

1.4 Tujuan Penulisan
·          Untuk mengetahui strategi promosi pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk.
·           Untuk mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap hasil  penjualan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk

1.5 Metode Penelitian
·           Study Kasus
       Yaitu untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakng, sifat serta karakter-karakter yang berhubungan dengan produk rokok. Terutama mengenai iklan produk rokok terhadap hasil penjualannya.
·           Pengumpulan Data
       Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan berupa:
1.    Data sekunder
       Yaitu melalui data-data dari sumber-sumber tertulis yang diterbitkan oleh perusahaan, literatur serta bahan-bahan yang mempunyai hubungan dengan penulisan ilmiah ini.

1.6 Analisis Data
Analisis data yang dipergunakan oleh penulis dalam penulisan ilmiah dengan menggunakan metode perhitungan regresi linier sederhana dan korelasi. Rumus regresi linier sederhana yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :



Sedangkan rumus koefisien korelasi yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:

1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penyajian penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Bab I     :    PENDAHULUAN
                   Dalam bab ini menerangkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tutjuan masalah, metode penelitian, alat analisis, dan sistematika penulisan.
Bab II    :    LANDASAN TEORI
                   Dalam bab ini terdapat teori-teori yang membahas mengenai pengertian pemasaran (marketing), promosi, bauran promosi (promotional mix), penjualan, biaya promosi dan iklan yang mencakup fungsi Iklan, tujuan Iklan, jenis Iklan dan anggaran iklan serta evaluasi keefektifan Iklan.
Bab III :    METODOLOGI PENELITIAN
                   Dalam bab ini menerangkan metode yang akan digunakan penulis dalam mengerjakan penelitian dan alat yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Bab IV :    PEMBAHASAN DAN ANALISA
                   Dalam bab ini menerangkan mengenai contoh kasus pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Tbk dalam melaksanakan kegiatan promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan terhadap perusahaan tersebut dan perhitungan regresi linier sederhana dan korelasinya.
Bab V    :    PENUTUP
                   Dalam bab ini merupakan uraian kesimpulan yang dapat penulis tarik dari hasil penelitian yang disertai beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan.