Rabu, 12 Oktober 2011

PETUNJUK PENULISAN ILMIAH Fakultas Ekonomi

Penulisan Ilmiah merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 100 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Setara Sarjana Muda.

TUJUAN
Tujuan dalam Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi

STRUKTUR PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Bagian Pokok :
a. Bab Pendahuluan
b. Bab Landasan Teori
c. Bab Pembahasan
d. Bab Penutup
3. Bagian akhir

A. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan standar Penulisan Ilmiah Universitas Gunadarma.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan).
- Daftar isi
- Daftar Tabel 
- Daftar Gambar  Kalau ada
- Daftar Lampiran 


B. Bagian Pokok

Bab I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bagian ini berisikan uraian/penjelasan yang berkaitan dengan fenomena-fenomena atau alasan-alasan yang mendasari mahasiswa/peneliti memilih atau tertarik untuk meneliti tema yang ditulis.

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, pada bagian ini mahasiswa/peneliti mulai mengidentifikasi, membatasi dan selanjutnya merumuskan masalah yang hendak diteliti. Setelah rumusan masalah ada, mahasiswa/peneliti dapat menterjemahkan rumusan masalah tersebut dalam bentuk kalimat pertanyaan penelitian.

1.3. Tujuan Penelitian
Bagian berisi tujuan penelitian yang hendak dicapai, dan hal ini seharusnya mengacu kepada rumusan dan pertanyaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

1.4. Manfaat penelitian
Sedikit berbeda dengan tujuan penelitian, sub bab manfaat penelitian berisikan manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan mahasiswa/peneliti tersebut.

1.5. Metode Penelitian
Bagian berisikan tentang bagaimana secara ilmiah, penelitian akan dilakukan. Poin-poin penting dalam bagian ini adalah :
1.5.1. Objek penelitian
1.5.2. Data / Variabel
1.5.3. Metode pengumpulan data / variabel
1.5.4. Hipotesis
1.5.5. Alat analisis yang digunakan,

1.6. Agenda Penelitian
Bagian ini hanya ada selama mahasiswa/peneliti masih dalam tahap pengajuan UP (usulan penelitian), dan dihilangkan dalam penulisan format PI selanjutnya.

Bab II : LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teori
Bagian ini berisikan berbagai pengertian dan pemahaman mengenai teori yang benar-benar relevan dengan topik dan variabel.

2.2. Kajian Penelitian Sejenis
Bagian ini berisikan kajian mahasiswa/peneliti terhadap hasil-hasil penelitian sejenis atau penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel dengan topik atau variabel yang sedang dan akan diteliti oleh mahasiswa/peneliti.

2.3. Alat Analisis
Bagian berisi penjelasan rinci (rumus, formulasi, langkah-langkah perhitungan, dsb.) mengenai berbagai alat analisis deskriptif dan kuantitatif yang akan digunakan dalam analisis masalah/pembahasan.


Bab III : METODE PENELITIAN ( lihat sub-bab 1.5. dalam Bab I )

3.1. Objek Penelitian
3.2. Data / Variabel Yang Digunakan
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.4. Hipotesis
3.5. Alat Analisis Yang Dingunakan

Bab III ini dibuat untuk memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi mahasiswa/peneliti dalam menguraikan dan menjelaskan metode penelitian yang akan digunakan, sementara keberadaan sub-bab 1.5. terlalu ringkas, khususnya untuk materi-matari penelitian dengan menggunakan data primer dan melakukan survei.

Bab IV : PEMBAHASAN

4.1. Data dan Profile Objek Penelitian
Bagian berisikan Data dan Profile singkat objek penelitian

4.2. Hasil Penelitian dan Analisis/Pembahasan
Dalam bagian ini, mahasiswa/peneliti mulai menyajikan data dan hasil penelitian dan mulai menganalisis secara deskriptif ( dengan tabel, grafik, flow, dan sejenisnya) serta mengkombinasikannya dengan analisis kuantitatif yang telah disebutkan dibagian sub-bab 1.5.5.

4.3. Rangkuman Hasil Penelitian
Berbeda dengan kesimpulan, bagian ini berisi rangkuman hasil penelitian, yang umumnya dapat disajikan dalam tabel ringkasan hasil.


Bab V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Bagian ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian mahasiswa/peneliti, yang pada prinsipnya merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang ada.
5.2. Saran
Isi yang ada pada bagian ini harus diprioritaskan pada saran terhadap butir-butir kesimpulan yang ada.

5.3. Keterbatasan Penelitian (optional)
Untuk beberapa kasus materi penelitian dan mungkin juga mahasiswa, bagian ini dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai keterbatasan yang ada dalam penelitian.

C. Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar Simbol
Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan- perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

TEKNIK PENULISAN

1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang terletak di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar yang terperinci dan sistematis dari semua karya ilmiah yang digunakan penulis dalam menyusun penulisan ilmiahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun teknik penulisannya memenuhi ketentuan sbb :
a. Alphabetis nama pengarang
b. Nama pengarang tanpa gelar ( dimulai dengan nama diri atau nama keluarga untuk pengarang asing
d. Penulisan setiap pustaka dalam satu spasi, sedangkan antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya dengan jarak dua spasi.
e. Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Tahun Penerbitan. Judul Karangan (dicetak tebal), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit.
f. Untuk sumber buku, penulisan daftar pustakanya antara nama pengarang judul, kota penerbitan dipisahkan oleh titik. Antara nama penerbit dengan tahun terbit dipisahkan koma. Untuk sumber dari majalah dan surat kabar, penulisan nama majalah atau surat kabar diakhiri dengan koma.


5. Pengutipan

- Jika kutipan kurang atau sama dengan tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk dari kiri.

Cara Penulisan :
Ada dua cara menempatkan sumber kutipan di belakang bahan yang dikutip sebagai berikut :
a. Cara ringkas yaitu menempatkan sumber kutipan di belakang bahan yang dikutip ditulis dalam tanda kurung dengan menyebutkan : ‘Nama pengarang, tahun penerbitan dan halamn yang dikutip’
b. Cara langsung yaitu menempatkan sumber kutipan langsung di bawah pernyataan yang dikutip yang dipisahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak antara garis pemisah dengan teks satu spasi, jarak antara garis pemisah dengan sumber kutipan dua spasi, dan jarak baris dan kutipan harus satu spasi.

6. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Penulisan Ilmiah 16 / Tebal, Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal

7. Persiapan Sidang
- Naskah Penulisan Ilmiah dibuat dalam bentuk transparan yang meliputi Bab I ( Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian), Bab IV ( Pembahasan dan Bab V (Penutup) dengan jenis/ukuran huruf : Time New Romans 18


ABSTRAK



Djoko Dwinanto.20200879
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PT XYZ
PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2005
Kata Kunci : Pengendalian Mutu, Produk

(x + 62 + lampiran)


Abstrak merupakan pemadatan dari hasil penelitian / tulisan. Ditulis 1 spasi dengan jumlah maksimum 200 kata (maksimum 1 halaman). Isi abstrak mencakup Latar belakang, tujuan atau pertanyaan penelitian, metode penelitian / penulisan, hasil dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



Daftar Pustaka (2000 - 2005)



Contoh Daftar Isi :

DAFTAR ISI
(3 spasi)

Halaman
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi ……………………………………………………………………v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah ……………………..… 2
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………... 3
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 4
1.5. Metode Penelitian …………………………………………5

BAB II LANDASAN TEORI … 10
2.1.KerangkaTeori……………………………………………. 10
2.2. Kajian Penelitian Sejenis ……………………………….. 11

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 25
3.1. Objek Penelitian, dst

BAB III PEMBAHASAN 30
4.1. Data dan Profile Objek Penelitian, dst

BAB IV PENUTUP 50
DAFTAR PUSTAKA 52
DAFTAR SIMBOL 53
LAMPIRAN 54









Contoh : Daftar Tabel

DAFTAR TABEL


Halaman

Tabel 3.1 Hasil Penjualan Produk periode 20XX 28
Tabel 3.2 Jumlah Bahan Baku selama Th 20XX 29
Tabel 4.1 Biaya Overhead Pabrik per Departemen 30
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Kerja Langsung 35
Tabel 4.3 Daftar Staf Bagian Pabrik 38


Catatan : Tabel 4.1 menunjukkan tabel yang terletak pada Bab IV dengan urutan tabel No 1



Contoh : Daftar Gambar


DAFTAR GAMBAR

Halaman


Gambar 2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) 13
Gambar 2.2 Biaya Variabel (Variable Cost) 14
Gambar 4.1 Proses Produksi 34
Gambar 4.2 Proses Pembuatan Produk 35


Catatan : Gambar 4.3 menunjukkan gambar yang terletak pada Bab IV dengan urutan gambar No 3






Contoh : Penulisan Daftar Pustaka


DAFTAR PUSTAKA


Agus Ahyari, 2003, Manajemen Produksi, Prencanaan Sistem Produksi, Buku 1, BPFE, Yogyakarta

Bowerman, Bruce dan O’Connell Richard T., 2001, Applied Statistics, Improving Business Processes, Irwin

Chris Hughes, 2000, Manajemen Produksi dan Operasi, Dahara Prize, Semarang

Eddy Herjanto, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta

Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta, 1999

Gould, F.J., G.D. Eppen, at all, 1991, Gould, Intoductory Management Science, Lindo Editition, Third Edition, Prentice-Hall,

Gunawan Soemodiningrat, 2000, Ekonometrika Pengantar, BPFE, Yogyakarta,
Kume, Hitoshi, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, MSP, Jakarta, 1989


REFERENSI :

1. Rahmat Pambudy (Ed)., 1995. Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Direktorat PTS Dirjen Dikti.
2. Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
3. Team Perumus, 2005. Petunjuk Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Edisi Revisi. Depok.
4. Referensi lain yang relevan dengan pokok bahasan di atas.

MENGAPA SESEORANG MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI MERK SEPATU ADIDAS



adidas, atau dikenal juga dengan adidas-Salomon AG, merupakan sebuah merk sepatu dari Jerman yang sangat terkenal. Didirikan oleh Adolf Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike.

Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat brand secara terus menerus dan meng-improvisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. (sumber : wikipedia)

Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop. Pada suatu hari di tahun 1925, Adi berhasil merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai inovasi dilakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup musik rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang. Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin) .Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru. (sumber: loyaltoadidas)
Adidas Adipower Predator Futsal
Mengapa sepatu Adidas Adipower sangat cocok dipakai untuk futsal ?
Predator Element
Sepatu Adidas Adipower Predator Futsal memiliki teknologi yang disempurnakan yaitu “The Predator Element” ini memungkinkan sang pemakai untuk dapat menangani bola dengan lebih sempurna.
Karet Silikon
Teknologi karet silicon yang dapat meningkatkan putaran saat menggiring bola dan memastikan kontrol bola yang sempurna di segala kondisi cuaca.
Teknologi Sprint Frame & Powerspine
Sprint Frame: Memberikan kestabilan geometri serta mengurangi jumlah lapisan bahan dan berat keseluruhan dari sepatu hingga 25% atau 230 gram.
Powerspine: Meminimalisasi hilangnya tenaga pada saat menendang melalui pengurangan “kicking flex” pada area kaki depan. Alur flex pada Powerspine juga memberikan kenyamanan ketika berlari dengan cara menjaga elemen dengan fleksibilitas tinggi pada arah yang tepat.
Bahan Kulit
Sepatu Adidas Adipower Predator menggunakan bahan kulit Alcantra yang lembut juga bantalan yang nyaman, kulit Taurus untuk pemakaian, kenyamanan dan sentuhan yang optimal serta sol luar Traxion untuk keunggulan cengkaraman dan distribusi stud pressure serta stud hybrid baru. Ini merupakan campuran round aluminium stud dan dibuat sedemikian rupa sehingga menyesuaikan dengan pijakan tanah.


Adidas Adipower Predator KW
Adidas Adipower Predator KW juga banyak dipasarkan di toko-toko sepatu dan di online shop Indonesia. Harga murah yang Adidas Adipower Predator KW tawarkan adalah salah satu alasan mengapa banyak konsumen Indonesia memilih untuk membeli sepatu Adidas KW.
Namun, sekarang tidak perlu khawatir lagi ! Kalian bisa mendapatkan produk baju, tas, sepatu Adidas Indonesia Original murah dengan diskon super hingga 70% lho !! Maka dari itu, cek terus penawaran diskon kami karena siapa tahu kalian bisa mendapatkan diskon super besar untuk gadget, fashion, restoran paling hit se- Indonesia !




Industri sepatu di Indonesia kini telah tumbuh dan berkembang lagi. Walau sempat mengalami masa surut beberapa tahun belakangan, namun sekarang industri ini telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dan cukup menjanjikan di masa yang akan datang. Salah satu indikasinya dapat dilihat dari prediksi sejumlah pelaku usaha tentang permintaan sepatu di dalam negeri akan mencapai 300 juta pasang setiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi motivasi para pelaku industri sepatu untuk tetap eksis dan bertahan ketika industri sepatu mengalami penurunan

Realitas saat ini, sifat dan karakter masyarakat Indonesia senang mengikuti erkembangan gaya / style hidup yang biasa disebut trendy yaitu biasa membeli produk yang termahal, termewah, terbaru dan terpopuler. Begitu juga dengan gaya berpakaian selaras dari atas hingga bawah yang dianggap bisa menarik perhatian. Bahkan tak sedikit yang menata keselarasan hingga aksesorinya.



Dalam hal persepsi, masyarakat Indonesia beranggapan bahwa dengan menggunakan produk buatan luar negeri maka dapat meningkatkan gengsi dirinya.
Di tengah situasi pasar yang tidak menentu setiap pelaku usaha perlu membangun merek perusahaan dengan baik. Saat ini dapat dilihat bahwa Corporate Brand mampu membangun ikatan dengan konsumen melalui value preposition yang jelas dimata konsumen. Suatu perusahaan yang memiliki reputasi yag baik di mata konsumen akan mampu bertahan di pasar dengan lebih baik. Merek perusahaan yang telah dipersepsikan dengan baik dapat menjadi modal bagi suatu perusahaan ketika mengeluarkan produk ke pasar. Tentu saja membangun Corporate Brand yang kuat tidak bisa dilakukan dengan mudah serta dalam waktu yang singkat. Perusahaan harus konsisten memberikan nilai maksimal kepada konsumen, serta terus menerus mengkomunikasikan nilai - nilai merek yang dipegangnya ke pasar secara berkesinambungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik profil sosial ekonomi, demografi, usage dan psikografi responden konsumen sepatu olahraga Adidas, menganalisis pengaruh antara Corporate Brand terhadap Brand Preference, menganalisis pengaruh Self-monitoring pada Corporate Brand terhadap Brand Preference, menganalisis pengaruh Materialism pada Corporate Brand terhadap Brand Preference, merumuskan rekomendasi strategi kepada manajer perusahaan Adidas dan pihak terkait untuk membangun Corporate Brand (Adidas - Salomon AG) sehingga terciptanya preferensi konsumen terhadap sepatu olahraga merek Adidas. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis cluster, analisis CHAID, multiple regression, uji T, uji F.

Berdasarkan penelitian ini dihasilkan bahwa, Profil konsumen mahasiswa sepatu olahraga merek Adidas berdasarkan demografinya adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan kisaran usia antara 21 - 25 tahun, semua responden dalam penelitian ini adalah berstatus belum menikah, dengan tingkat pendidikan adalah S1 (Strata 1) dengan rata - rata pengeluaran per bulan berkisar antara Rp.500.000 - Rp.1.000.000. Profil konsumen mahasiswa berdasarkan perilakunya adalah antara lain: Merek sepatu olahraga yang diketahui adalah umumnya menyebutkan Adidas, Nike, Reebok, Puma, dan Converse, Merek sepatu olahraga yang disukai adalah Adidas, Alasan menyukai merek tersebut karena kualitas yang baik, Membeli sepatu olahraga tiga tahun terakhir adalah sebanyak 3 - 4 kali, Merek sepatu yang biasa dibeli adalah Adidas, Harga sepatu yang biasa dibeli adalah Rp.300.000 - 600.000, Alasan membeli sepatu olahraga adalah untuk pemakaian pribadi (jalanjalan dan olahraga), Alasan memilih merek Adidas karena reputasi merek yang baik, Tempat membeli sepatu Adidas adalah di dealer resmi Sumber informasi tentang Adidas adalah dari iklan, televisi, surat kabar dan majalah Kepuasan setelah membeli Adidas adalah memuaskan. Bersedia merekomendasikan merek Adidas kepada orang lain.

Berdasarkan analisis cluster dan CHAID yang mengelompokkan responden berdasarkan kedekatan kesamaan karakteristiknya, diperoleh informasi bahwa responden dapat dikelompokkan menjadi lima segmen. Dan segmen yang paling dominan adalah responden dengan karakteristik yang berpendapat bahwa produk yang mahal pasti berkualitas tinggi, mementingkan manfaat/kegunaan suatu produk daripada merek, dan responden yang membeli sepatu olahraga karena lagi trend dengan sebaran profil sosial ekonomi dan demografinya yaitu pada umumnya mahasiswa pria dengan usia 21 - 25 tahun dengan status belum dengan menikah tingkat pendidikan S1 dengan rata - rata pengeluaran antara Rp.1.000.000 - Rp.2.000.000 per bulan. Hasil Uji multiple regression menunjukkan bahwa Corporate Brand Adidas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Preference, dan hubungan ini diperantarai secara negatif oleh Self - monitoring dan Materialism, yang berarti Corporate Brand Adidas lebih banyak memberikan pengaruh daripada Self - monitoring dan Materialism terhadap Brand Preference. Dari sudut pandang manajerial terlihat bahwa akan lebih menjanjikan apabila dibangun strategi Corporate Brand pada value akhir, karena hasil menunjukkan dampak penting dan sangat kuat dari Corporate Brand Value Attractiveness.

Berdasarkan teori, Value - based Branding dapat dikembangkan dalam berbagai kategori produk dan pelayanan. Oleh sebab itu akan sangat menarik apabila penelitian ini dikembangkan lebih lanjut pada berbagai kategori produk dan pelayanan lainnya. Karena keterbatasan waktu, penulis merasa hal ini dapat dilakukan pada penelitian - penelitian selanjutnya. Penelitian ini hanya mengambil sampel di Universitas Indonesia Depok. Diharapkan pada penelitian berikutnya wilayah yang dijadikan lokasi penelitian dapat lebih diperluas sehingga sample penelitian lebih mewakili konsumen sepatu olahraga merek Adidas secara keseluruhan dan hasil yang didapat juga akan lebih akurat.
Tujuan penelitian ini adalah: mengidentifikasi profil sosial ekonomi, demografi, penggunaan, psikografis responden sepatu Adidas olahraga konsumen, dampak menganalisis perusahaan rand pada preferensi merek, menganalisis pengaruh diri - pemantauan preferensi merek, menganalisis pengaruh materialisme terhadap stubrand perusahaan dan preferensi merek, merumuskan strategi yang direkomendasikan untuk Manajer Adidas dan pihak terkait dalam rangka membangun merek perusahaan Adidas dan dengan demikian membangun preferensi konsumen sepatu olahraga Adidas.
Jadi kualitas sepatu adidas tidak diragukan lagi dikarenakan kualitas yang sangat unggul, kemudian bahan yang berkualitas, tidak mudah rusak sporty, berkelas, fashion dan juga merk yang sudah kenamaan di bidangnya. Oleh karena itu konsumen menjatuhkan keputusan untuk membeli merk sepatu Adidas.