Kamis, 22 Desember 2011

Kenapa Komputer Harus di Shut Down Terlebih Dahulu?

Setiap kali kita menggunakan komputer, setelah selesai harus melakukan proses shut Down. Nah, biasanya kita kadang suka males nungguin proses shutdown yang agak lama, jadi langsung kita cabut aja dari stop kontaknya Nah bagi yang pernah kayak gitu mending baca ini dulu deh..

Bila kita terlalu sering mematikan komputer dengan cara mematikan hubungan listrik ke komputer
tanpa melakukan proses Shut Down, ada beberapa kendala yang akan terjadi :

1. Pada saat proses shutdown komputer akan meregistrasi ulang komponen komputer yang terpakai (digunakan) dan software serta data yang dipakai atau yang di delete. Kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka komponen atau software serta data yang digunakan tidak dapat disimpan kedalam registrasi, sehingga bila terjadi masalah pada komputer maka komputer tidak dapat mengadakan system recofery berdasarkan tanggal atau waktu yang di tetapkan.

2. Pada saat proses shutdown, processor memberikan perintah kepada bios untuk menghentikan segala pekerjaan2 komponen peralatan, sehingga arus atau daya yang terpakai diputus secara normal, tapi kalau kita mematikan langsung maka komponen komputer secara mendadak mati tanpa pemutusan arus secara normal sehingga lama kelamaan akan menimbulkan kerusakan pada komponen komputer.

3. Pada saat proses shutdown fan komputer akan bekerja duakali lebih cepat untuk proses pendinginan processor, kalau kita mematikan komputer secara langsung, maka pendinginan processor tidak bekerja secara normal maka lama-kelamaan processor bisa rusak.

4. Pada saat proses shutdown system memory akan dikosongkan, sehingga pada saat komputer dipakai lagi maka memory sudah benar-benar dalam keadaan refresh, kalau kita mematikan komputer secara langsung maka besar kemungkinan memory bisa rusak.

5. Pada saat proses shutdown hardisk bekerja untuk menyimpan data yang diperintahkan processor serta menyalin data komponen serta software kedalam registrasi komputer, kemudian haed hardisk akan kembali keposisi awal (keposisi tidak membaca hardisk), kalau kita mematikan komputer secara langsung maka selain data komponen dan software tidak tersimpan pada registry, juga posisi head hardisk berada di tengah2 silinder hardisk, sehingga pada saat dihidupkan kembali head komputer dapat merusak silinder hardisk sehingga terjadi Band sector hardisk, lama kelamaan akan menyebabkan hardisk rusak.

Itulah sebabnya mengapa pada saat proses shutdown komputer lama untuk mati. Oleh sebab itu hendaknya jika mematikan komputer harus melakukan proses shutdown bila kita tidak ingin ada masalah kerusakan pada system komputer kita baik softwarenya maupun hardwarenya.

Rabu, 02 November 2011

STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM MANAJEMEN MENENGAH UNIVERSITAS GUNADARMA PERIODE 2011/2012

Cara Melakukan Tendangan Bebas Ala Cristiano Ronaldo

1. Kamu harus menaruh bola dan menendang pada titik pentilnya(tempat pengisian angin pada bola).
2. Taruh kaki kirimu di samping bola dan ambil 5 atau 6 langkah ke belakang.
3. Fokus ke bola dan pikirkan kemana kamu mau mengarahkan bola.
4. Berlari ke bola dengan 4 langkah besar.
5. Lari dengan menggunakan ujung kaki, tendang bola pas pada pentilnya dengan menggunakan kaki bagian ini dan letakan kakimu seperti ini

6. Saat menendang membungkuk ke arah bola sampai kamu selesai menendang bola.
7. Siapkan selebrasi jika bola yang kamu tendang masuk ke dalam gawang.

Mengapa Perusahaan Membuat Segmentasi Pasar pada Produknya

SEGMENTASI PASAR
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang
bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen.1 Dengan kata lain, segmentasi
pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang
terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
terpisah.

Perusahaan membagi pangsa pasar ke dalam segmen-segmen
pasar tertentu di mana masing-masing segmen tersebut bersifat
homogen. Perbedaan keinginan dan hasrat konsumen merupakan
alasan yang utama untuk diadakannya segmentasi pasar. Jika terdapat
bermacam-macam hasrat dan keinginan konsumen, maka perusahaan
dapat mendesain suatu produk untuk mengisi suatu heterogenitas
keinginan dan hasrat tersebut. Dengan demikian dapat berkreasi
dengan suatu penambahan penggunaan yang khusus untuk konsumen
Suatu pasar terdiri dari begitu banyak konsumen – dan konsumen tersebut begitu beragam dan berbeda-beda dalam banyak hal. Mereka mempunyai perbedaan dalam hal kebutuhan, daya beli, lokasi geografis, kebiasaan membeli dan karakteristik pembelian. Semua hal/variabel tersebut dapat digunakan untuk men-segmentasi pasar.
Setiap manajer pemasaran sudah seharusnya memahami segmentasi pasar. Dirumuskan oleh Wendell Smith pada tahun 1956 dalam artikel terkenalnya yang berjudul “Product Differentiation and Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies”, segmentasi telah menjadi bagian utama dari strategi marketing mana pun yang harus diperhatikan, supaya manajer pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang dimaksud.

Segmentasi atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah dasar atau fondasi dari kinerja bisnis yang superior. Penting sekali untuk mengerti apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen supaya kita mampu merancang strategi pemasaran yang efektif. Setiap perusahaan kini dituntut untuk dapat semakin mengerti kebutuhan konsumen serta menciptakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan mereka karena kebutuhan menjadi semakin berbeda/unik dan juga karena faktor teknologi yang semakin maju.
Perusahaan-perusahaan kini tanggap terhadap peluang-peluang bisnis yang ada untuk menciptakan value yang unik untuk konsumen dengan meluncurkan produk-produk mulai dari telepon yang dirancang khusus untuk para pebisnis sampai kartu ucapan dan perangko yang juga dirancang khusus untuk konsumen tertentu.
Konsumen itu berbeda-beda tergantung dari bagaimana mereka menggunakan produk, kebutuhan, kesukaan dan pola konsumsinya. Semua perbedaan ini lah yang menciptakan segmen-segmen pasar. Segmentasi pasar adalah proses untuk mengenali dan menganalisa kelompok-kelompok konsumen yang mempunyai karakteristik yang mirip/sama (misalnya seberapa sering mereka membeli produk). Kita harus bisa mengenali dengan lebih baik dan cepat perbedaan-perbedaan yang ada di antara segmen-segmen pasar dan bagaimana perbedaan tersebut terus berubah, supaya bisa menjadi selalu yang terdepan dalam kompetisi.

Bentuk yang paling spesifik dari segmentasi adalah dengan menganggap setiap konsumen/pembeli sebagai suatu segmen. Ini adalah dasar dari pemasaran one-to-one. Segmentasi yang sangat spesifik semacam ini bisa dilakukan untuk berbagai produk dan jasa yang terus berkembang karena adanya teknik untuk menyesuaikan produk dan jasa tersebut secara masal. Ini adalah pendekatan baru yang sangat bagus untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan unik dari para konsumen.
Produk-produk yang didesain secara khusus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan harga yang sebanding dengan produk-produk yang diproduksi masal lainnya. Penggunaan sistem Customer Relationship Management (CRM) yang semakin meningkat mampu mengintegrasikan semua informasi tentang setiap konsumen ke dalam satu lokasi, sehingga menghasilkan peluang-peluang baru untuk mempelajari kebutuhan konsumen dari karakter dan perilaku belanja mereka yang sebenarnya.
Jika teknologi informasi dan efisiensi produksi digabungkan, maka kita bisa menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga yang kompetitif bila dibandingkan dengan produk-produk massal lainnya. Sebagai contoh, kita bisa lihat seorang wanita yang masuk ke toko jeans Levis yang orisinil di New York, diukur badannya oleh seorang tenaga penjual di sana, lalu mencoba beberapa pasang celana jeans yang dipilih oleh sebuah komputer dari 400 pasang celana jeans yang ada supaya cocok dengan ukuran dan kesukaan dari wanita tadi. Jika ada satu celana yang tidak pas, informasi tersebut dimasukkan kembali ke komputer untuk mempersempit pilihan dan mempermudah proses pencarian selanjutnya.
Akhirnya pelanggan bisa menentukan pilihannya dengan harga hanya 10 dolar lebih tinggi dari celana jeans yang diproduksi massal lainnya. Karena diperlukan biaya yang tinggi untuk dapat menyediakan seluruh stok jeans dari ke-400 macam tersebut di setiap toko yang ada, maka celana jeans si pembeli itu dikirim ke toko dimana ia berbelanja atau ke lokasi si pembeli dari pusat distribusi.
Sebuah produsen sepeda Jepang, Panasonic, adalah pelopor dari sepeda yang bisa diukur untuk disesuaikan dengan konsumen sebelum diproduksi dan diantar ke toko, seperti halnya sebuah pakaian.

Contoh lain adalah dari IBM, salah satu raksasa produsen komputer. Pada awal tahun 1990-an, pada waktu era berkembangnya personal computer, IBM mengalami pertumbuhan penjualan dan profit yang lambat. Dulunya, IBM membagi produk-produknya ke dalam kelompok-kelompok dan mengelola divisi-divisi penjualannya yang dibagi-bagi secara geografis.

Perusahaan lalu direstrukturisasi di tahun 1991 dan mulai menerapkan pendekatan dan strategi segmentasi baru. IBM tidak menggunakan lagi sistem penjualan yang dibagi-bagi ke beberapa daerah dan menganggapnya sebagai segmen pasar karena cara tersebut dianggap tidak bisa mengelompokkan konsumen berdasarkan kebutuhannya sehingga mereka mengalami kesulitan untuk menyasar pasar dengan tepat.
Usaha dan strategi pemasaran untuk menggairahkan pasar dan meningkatkan market demand menjadi tanggung jawab dari Industry Solution Units (ISUs), yang dibentuk dan fokus untuk menyasar sektor-sektor seperti perbankan, asuransi, ritel dan pemerintah. Walaupun menghadapi penolakan dari dalam dan memerlukan biaya yang cukup besar untuk melakukan restrukturisasi, ISU di IBM mampu mendongkrak revenue perusahaan dengan mempersempit fokus pasar dan membuat target penjualan dan positioning yang lebih jelas. Budaya IBM berubah yang dulunya menggunakan sistem penjualan berdasarkan daerah menjadi mengacu berdasarkan segmen-segmen pelanggan. Profit kembali meningkat dan berhasil membawa IBM menjadi salah satu perusahaan terbesar di Amerika Serikat.

Konsep Segmentasi muncul karena pada dasarnya konsumen itu berbeda-beda. Walaupun mudah untuk mengelompokkan dan mengukur mereka berdasarkan kategori umur, penghasilan, pendidikan, latar belakang budaya, ras, serta agama, tetapi tidak selalu mudah untuk mengelompokkan atau mengukur perbedaan konsumen berdasarkan kebutuhan, kepribadian, motif dan persepsi/cara pandang.
Alasan lain mengapa segmentasi dibutuhkan adalah karena perbedaan konsumen tersebut ternyata menyebabkan adanya perbedaan pada kebutuhan pasar/market demand.
Kesuksesan sebuah strategi pemasaran tidak bisa lepas dari cara memahami dan mendalami pasar yang kita sasar. Ada produk yang mencoba menembak satu jenis pasar yang homogen, tetapi ada produk yang menembak beberapa jenis pasar. Kenyataannya memang tidak semua elemen dalam marketing mix dapat memenuhi setiap jenis pasar.
Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk memilah-milah terlebih dahulu pasar mereka sebelum menjalankan strategi pemasaran. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi dan akhirnya memilih target pasar tertentu, perusahaan dapat menjalankan strategi pemasaran dengan lebih efisien dan efektif.
Segmentasi didefinisikan secara sederhana sebagai proses membagi sebuah pasar menjadi kelompok-kelompok lebih kecil, dimana setiap kelompoknya memiliki sifat-sifat yang relatif seragam (homogen). Istilah segmentasi biasanya langsung dikaitkan dengan istilah targeting, yakni upaya untuk memilih segmen-segmen spesifik yang paling berpotensi untuk membeli produk kita.

Salah satu cerita legendaris yang terkait dengan segmentasi adalah bagaimana Henry Ford membuat sebuah mobil yang disebut sebagai model T. Henry Ford dengan sombongnya memproduksi semua model T dengan warna hitam. “the car is car as long it is black”, katanya. Sebaliknya Alfred Sloan dari General Motors mencoba membangun model yang spesifik untuk setiap kelompok konsumen. Hasil akhirnya, strategi yang dilakukan oleh General Motors membuat perusahaan ini menggantikan Ford sebagai pemimpin pasar otomotif di Amerika Serikat.

Cerita ini menggambarkan bagaimana upaya menyamaratakan semua orang ternyata tidak berhasil. Setiap orang pasti memiliki perbedaan dalam hal selera, kebutuhan, pilihan dan lain-lain. Oleh karena itu mengelompokkan konsumen berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut sangat penting dilakukan sebelum aktifitas marketing mix dijalankan. (www.marketing.co.id)

Membuat Segmentasi Pasar Konsumen
Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Pemasar
harus mencoba variabel segmentasi yang berbeda, secara sendiri atau
kombinasi untuk mencari cara terbaik untuk memetakan struktur
pasar. Terdapat beberapa variabel utama yang sering digunakan
untuk menentukan segmentasi pasar, yakni variabel geografik,
domografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu.

Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit
secara geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah
kecamatan, wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah
perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu
atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua
wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan
psikologis konsumen.

Banyak perusahaan dewasa ini “merigionalkan“ program
pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi
dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masingmasing
regional, kota, bahkan kompleks perumahan.

Demografi
Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status
perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan,
lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama,
ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan
dasar paling populer untuk membuat segmen kelompok konsumen.

Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan
mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan
menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk
menjangkau secara efisien.

Umur dan Tahap Daur Hidup
Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup,
yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan
pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur
dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan
makanan ringan “ciki” membuat produknya untuk konsumsi
kaum anak-anak dan remaja.


Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup
atau kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang
berbeda dapat mempunyai ciri psikografik yang berbeda.

Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada
pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga,
properti, dan rumah. Pemasar menggunakan variabel kelas
sosial sebagai segmentasi pasar mereka.

Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya
hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya
hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen
yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup
konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen pakaian remaja
yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan selera
dan gaya hidup remaja.

Kepribadian
Para pemasar juga menggunakan variabel kepribadian untuk
mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka
yang berkaitan dengan kepribadian kopnsumen. Strategi
segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian
telah dipergunakan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan
minuman ringan.

Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan
pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka
terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk
segmen pasar.

Kesempatan
Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk
membeli atau menggunakan barang yang dibeli. Pembeli dapat
dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka mendapat
ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan
barang yang dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu
perusahaan meningkatkan pemakaian produknya.
Sebagai misal, Kodak menggunakan segmentasi kesempatan
untuk merancang dan memasarkan kamera sekali pakai.
Konsumen hanya perlu memotrek dan mengembalikan film,
kamera, dan semuanya, untuk diproses. Dengan
menggabungkan lensa, kecepatan film, dan peralatan
tambahan yang lain. Kodak mengembangkan kamera versi
khusus untuk hampir segala macam kesempatan, dari fotografi
bawah air sampai memotret bayi.

Manfaat yang Dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat yang mereka cari
dari produk. Segmentasi manfaat membagi pasar menjadi
kelompok menurut beragam manfaat berbeda yang dicari
konsumen dari produk. Segmentasi manfaat menuntut
ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam produk,
jenis orang yang mencari setiap manfaat, dan merek utama
yang mempunyai manfaat.
Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk
memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan,
karakteristiknya, serta merek utama yang bersaing. Mereka juga
dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat itu.

Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasi menjadi kelompok bukan pengguna,
mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan
pengguna regular dari suatu produk. Pemimpin pemasaran akan
memfokuskan pada cara menarik pengguna potensial, sedangkan
perusahaan yang lebih kecil akan memfokuskan pada cara menarik
pengguna saat ini agar meninggalkan pimpinan pemasaran.

Tingkat Pemakaian
Dalam segmentasi tingkat pemakaian, pasar dapat dikelompokkan
menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah
pengguna berat seringkali hanya sebagian kecil dari pasar, tetapi
menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian.
Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, yakni
separuh pengguna ringan, dan separuh pengguna berat, menurut
tingkat pembelian dari produk spesifik. Sebagai contoh, ditunjukkan
bahwa sejumlah 41% rumah tangga yang disurvai membeli bir,
sebesar 87% pengguna berat peminum bir (hampir tujuh kali lipat
dari pengguna ringan).

Status Loyalitas
Sebuah perusahaan dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas
konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan. Pembeli dapat dibagi beberapa kelompok menurut
tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal
(membeli selalu membeli satu jenis produk), kelompok lain agak
loyal (mereka loyal pada dua merek atau lebih dari suatu produk,
atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek
yang lain).
Pemasar harus berhati-hati ketika menggunakan loyalitas merek
dalam strategi segmentasinya. Pola pembelian yang loyal pada
merek ternyata mencerminkan sebagai kebiasaan, sikap acuh tak
acuh, harga yang rendah atau daftar yang telah tersedia.

Rabu, 12 Oktober 2011

PETUNJUK PENULISAN ILMIAH Fakultas Ekonomi

Penulisan Ilmiah merupakan karya tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 100 sks dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Setara Sarjana Muda.

TUJUAN
Tujuan dalam Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah dibatasi

STRUKTUR PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Bagian Pokok :
a. Bab Pendahuluan
b. Bab Landasan Teori
c. Bab Pembahasan
d. Bab Penutup
3. Bagian akhir

A. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan standar Penulisan Ilmiah Universitas Gunadarma.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan).
- Daftar isi
- Daftar Tabel 
- Daftar Gambar  Kalau ada
- Daftar Lampiran 


B. Bagian Pokok

Bab I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Bagian ini berisikan uraian/penjelasan yang berkaitan dengan fenomena-fenomena atau alasan-alasan yang mendasari mahasiswa/peneliti memilih atau tertarik untuk meneliti tema yang ditulis.

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, pada bagian ini mahasiswa/peneliti mulai mengidentifikasi, membatasi dan selanjutnya merumuskan masalah yang hendak diteliti. Setelah rumusan masalah ada, mahasiswa/peneliti dapat menterjemahkan rumusan masalah tersebut dalam bentuk kalimat pertanyaan penelitian.

1.3. Tujuan Penelitian
Bagian berisi tujuan penelitian yang hendak dicapai, dan hal ini seharusnya mengacu kepada rumusan dan pertanyaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya.

1.4. Manfaat penelitian
Sedikit berbeda dengan tujuan penelitian, sub bab manfaat penelitian berisikan manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian yang akan dilakukan mahasiswa/peneliti tersebut.

1.5. Metode Penelitian
Bagian berisikan tentang bagaimana secara ilmiah, penelitian akan dilakukan. Poin-poin penting dalam bagian ini adalah :
1.5.1. Objek penelitian
1.5.2. Data / Variabel
1.5.3. Metode pengumpulan data / variabel
1.5.4. Hipotesis
1.5.5. Alat analisis yang digunakan,

1.6. Agenda Penelitian
Bagian ini hanya ada selama mahasiswa/peneliti masih dalam tahap pengajuan UP (usulan penelitian), dan dihilangkan dalam penulisan format PI selanjutnya.

Bab II : LANDASAN TEORI

2.1. Kerangka Teori
Bagian ini berisikan berbagai pengertian dan pemahaman mengenai teori yang benar-benar relevan dengan topik dan variabel.

2.2. Kajian Penelitian Sejenis
Bagian ini berisikan kajian mahasiswa/peneliti terhadap hasil-hasil penelitian sejenis atau penelitian yang memiliki kesamaan topik atau variabel dengan topik atau variabel yang sedang dan akan diteliti oleh mahasiswa/peneliti.

2.3. Alat Analisis
Bagian berisi penjelasan rinci (rumus, formulasi, langkah-langkah perhitungan, dsb.) mengenai berbagai alat analisis deskriptif dan kuantitatif yang akan digunakan dalam analisis masalah/pembahasan.


Bab III : METODE PENELITIAN ( lihat sub-bab 1.5. dalam Bab I )

3.1. Objek Penelitian
3.2. Data / Variabel Yang Digunakan
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.4. Hipotesis
3.5. Alat Analisis Yang Dingunakan

Bab III ini dibuat untuk memberikan ruang yang lebih luas lagi bagi mahasiswa/peneliti dalam menguraikan dan menjelaskan metode penelitian yang akan digunakan, sementara keberadaan sub-bab 1.5. terlalu ringkas, khususnya untuk materi-matari penelitian dengan menggunakan data primer dan melakukan survei.

Bab IV : PEMBAHASAN

4.1. Data dan Profile Objek Penelitian
Bagian berisikan Data dan Profile singkat objek penelitian

4.2. Hasil Penelitian dan Analisis/Pembahasan
Dalam bagian ini, mahasiswa/peneliti mulai menyajikan data dan hasil penelitian dan mulai menganalisis secara deskriptif ( dengan tabel, grafik, flow, dan sejenisnya) serta mengkombinasikannya dengan analisis kuantitatif yang telah disebutkan dibagian sub-bab 1.5.5.

4.3. Rangkuman Hasil Penelitian
Berbeda dengan kesimpulan, bagian ini berisi rangkuman hasil penelitian, yang umumnya dapat disajikan dalam tabel ringkasan hasil.


Bab V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Bagian ini berisikan kesimpulan dari hasil penelitian mahasiswa/peneliti, yang pada prinsipnya merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian yang ada.
5.2. Saran
Isi yang ada pada bagian ini harus diprioritaskan pada saran terhadap butir-butir kesimpulan yang ada.

5.3. Keterbatasan Penelitian (optional)
Untuk beberapa kasus materi penelitian dan mungkin juga mahasiswa, bagian ini dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai keterbatasan yang ada dalam penelitian.

C. Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar Simbol
Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.
- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan- perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

TEKNIK PENULISAN

1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang terletak di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar yang terperinci dan sistematis dari semua karya ilmiah yang digunakan penulis dalam menyusun penulisan ilmiahnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun teknik penulisannya memenuhi ketentuan sbb :
a. Alphabetis nama pengarang
b. Nama pengarang tanpa gelar ( dimulai dengan nama diri atau nama keluarga untuk pengarang asing
d. Penulisan setiap pustaka dalam satu spasi, sedangkan antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya dengan jarak dua spasi.
e. Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Tahun Penerbitan. Judul Karangan (dicetak tebal), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit.
f. Untuk sumber buku, penulisan daftar pustakanya antara nama pengarang judul, kota penerbitan dipisahkan oleh titik. Antara nama penerbit dengan tahun terbit dipisahkan koma. Untuk sumber dari majalah dan surat kabar, penulisan nama majalah atau surat kabar diakhiri dengan koma.


5. Pengutipan

- Jika kutipan kurang atau sama dengan tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk dari kiri.

Cara Penulisan :
Ada dua cara menempatkan sumber kutipan di belakang bahan yang dikutip sebagai berikut :
a. Cara ringkas yaitu menempatkan sumber kutipan di belakang bahan yang dikutip ditulis dalam tanda kurung dengan menyebutkan : ‘Nama pengarang, tahun penerbitan dan halamn yang dikutip’
b. Cara langsung yaitu menempatkan sumber kutipan langsung di bawah pernyataan yang dikutip yang dipisahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak antara garis pemisah dengan teks satu spasi, jarak antara garis pemisah dengan sumber kutipan dua spasi, dan jarak baris dan kutipan harus satu spasi.

6. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Penulisan Ilmiah 16 / Tebal, Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal

7. Persiapan Sidang
- Naskah Penulisan Ilmiah dibuat dalam bentuk transparan yang meliputi Bab I ( Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian), Bab IV ( Pembahasan dan Bab V (Penutup) dengan jenis/ukuran huruf : Time New Romans 18


ABSTRAK



Djoko Dwinanto.20200879
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PT XYZ
PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2005
Kata Kunci : Pengendalian Mutu, Produk

(x + 62 + lampiran)


Abstrak merupakan pemadatan dari hasil penelitian / tulisan. Ditulis 1 spasi dengan jumlah maksimum 200 kata (maksimum 1 halaman). Isi abstrak mencakup Latar belakang, tujuan atau pertanyaan penelitian, metode penelitian / penulisan, hasil dan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………



Daftar Pustaka (2000 - 2005)



Contoh Daftar Isi :

DAFTAR ISI
(3 spasi)

Halaman
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi ……………………………………………………………………v
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah ……………………..… 2
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………... 3
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 4
1.5. Metode Penelitian …………………………………………5

BAB II LANDASAN TEORI … 10
2.1.KerangkaTeori……………………………………………. 10
2.2. Kajian Penelitian Sejenis ……………………………….. 11

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………… 25
3.1. Objek Penelitian, dst

BAB III PEMBAHASAN 30
4.1. Data dan Profile Objek Penelitian, dst

BAB IV PENUTUP 50
DAFTAR PUSTAKA 52
DAFTAR SIMBOL 53
LAMPIRAN 54









Contoh : Daftar Tabel

DAFTAR TABEL


Halaman

Tabel 3.1 Hasil Penjualan Produk periode 20XX 28
Tabel 3.2 Jumlah Bahan Baku selama Th 20XX 29
Tabel 4.1 Biaya Overhead Pabrik per Departemen 30
Tabel 4.2 Daftar Tenaga Kerja Langsung 35
Tabel 4.3 Daftar Staf Bagian Pabrik 38


Catatan : Tabel 4.1 menunjukkan tabel yang terletak pada Bab IV dengan urutan tabel No 1



Contoh : Daftar Gambar


DAFTAR GAMBAR

Halaman


Gambar 2.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) 13
Gambar 2.2 Biaya Variabel (Variable Cost) 14
Gambar 4.1 Proses Produksi 34
Gambar 4.2 Proses Pembuatan Produk 35


Catatan : Gambar 4.3 menunjukkan gambar yang terletak pada Bab IV dengan urutan gambar No 3






Contoh : Penulisan Daftar Pustaka


DAFTAR PUSTAKA


Agus Ahyari, 2003, Manajemen Produksi, Prencanaan Sistem Produksi, Buku 1, BPFE, Yogyakarta

Bowerman, Bruce dan O’Connell Richard T., 2001, Applied Statistics, Improving Business Processes, Irwin

Chris Hughes, 2000, Manajemen Produksi dan Operasi, Dahara Prize, Semarang

Eddy Herjanto, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua, Grasindo, Jakarta

Gujarati, Damodar dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta, 1999

Gould, F.J., G.D. Eppen, at all, 1991, Gould, Intoductory Management Science, Lindo Editition, Third Edition, Prentice-Hall,

Gunawan Soemodiningrat, 2000, Ekonometrika Pengantar, BPFE, Yogyakarta,
Kume, Hitoshi, Metode Statistik Untuk Peningkatan Mutu, MSP, Jakarta, 1989


REFERENSI :

1. Rahmat Pambudy (Ed)., 1995. Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Direktorat PTS Dirjen Dikti.
2. Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta.
3. Team Perumus, 2005. Petunjuk Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Edisi Revisi. Depok.
4. Referensi lain yang relevan dengan pokok bahasan di atas.

MENGAPA SESEORANG MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK MEMBELI MERK SEPATU ADIDAS



adidas, atau dikenal juga dengan adidas-Salomon AG, merupakan sebuah merk sepatu dari Jerman yang sangat terkenal. Didirikan oleh Adolf Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike.

Selama lebih dari 80 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat brand secara terus menerus dan meng-improvisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. (sumber : wikipedia)

Pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop. Pada suatu hari di tahun 1925, Adi berhasil merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai inovasi dilakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup musik rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.

Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang. Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin) .Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru. (sumber: loyaltoadidas)
Adidas Adipower Predator Futsal
Mengapa sepatu Adidas Adipower sangat cocok dipakai untuk futsal ?
Predator Element
Sepatu Adidas Adipower Predator Futsal memiliki teknologi yang disempurnakan yaitu “The Predator Element” ini memungkinkan sang pemakai untuk dapat menangani bola dengan lebih sempurna.
Karet Silikon
Teknologi karet silicon yang dapat meningkatkan putaran saat menggiring bola dan memastikan kontrol bola yang sempurna di segala kondisi cuaca.
Teknologi Sprint Frame & Powerspine
Sprint Frame: Memberikan kestabilan geometri serta mengurangi jumlah lapisan bahan dan berat keseluruhan dari sepatu hingga 25% atau 230 gram.
Powerspine: Meminimalisasi hilangnya tenaga pada saat menendang melalui pengurangan “kicking flex” pada area kaki depan. Alur flex pada Powerspine juga memberikan kenyamanan ketika berlari dengan cara menjaga elemen dengan fleksibilitas tinggi pada arah yang tepat.
Bahan Kulit
Sepatu Adidas Adipower Predator menggunakan bahan kulit Alcantra yang lembut juga bantalan yang nyaman, kulit Taurus untuk pemakaian, kenyamanan dan sentuhan yang optimal serta sol luar Traxion untuk keunggulan cengkaraman dan distribusi stud pressure serta stud hybrid baru. Ini merupakan campuran round aluminium stud dan dibuat sedemikian rupa sehingga menyesuaikan dengan pijakan tanah.


Adidas Adipower Predator KW
Adidas Adipower Predator KW juga banyak dipasarkan di toko-toko sepatu dan di online shop Indonesia. Harga murah yang Adidas Adipower Predator KW tawarkan adalah salah satu alasan mengapa banyak konsumen Indonesia memilih untuk membeli sepatu Adidas KW.
Namun, sekarang tidak perlu khawatir lagi ! Kalian bisa mendapatkan produk baju, tas, sepatu Adidas Indonesia Original murah dengan diskon super hingga 70% lho !! Maka dari itu, cek terus penawaran diskon kami karena siapa tahu kalian bisa mendapatkan diskon super besar untuk gadget, fashion, restoran paling hit se- Indonesia !




Industri sepatu di Indonesia kini telah tumbuh dan berkembang lagi. Walau sempat mengalami masa surut beberapa tahun belakangan, namun sekarang industri ini telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dan cukup menjanjikan di masa yang akan datang. Salah satu indikasinya dapat dilihat dari prediksi sejumlah pelaku usaha tentang permintaan sepatu di dalam negeri akan mencapai 300 juta pasang setiap tahunnya. Hal inilah yang menjadi motivasi para pelaku industri sepatu untuk tetap eksis dan bertahan ketika industri sepatu mengalami penurunan

Realitas saat ini, sifat dan karakter masyarakat Indonesia senang mengikuti erkembangan gaya / style hidup yang biasa disebut trendy yaitu biasa membeli produk yang termahal, termewah, terbaru dan terpopuler. Begitu juga dengan gaya berpakaian selaras dari atas hingga bawah yang dianggap bisa menarik perhatian. Bahkan tak sedikit yang menata keselarasan hingga aksesorinya.



Dalam hal persepsi, masyarakat Indonesia beranggapan bahwa dengan menggunakan produk buatan luar negeri maka dapat meningkatkan gengsi dirinya.
Di tengah situasi pasar yang tidak menentu setiap pelaku usaha perlu membangun merek perusahaan dengan baik. Saat ini dapat dilihat bahwa Corporate Brand mampu membangun ikatan dengan konsumen melalui value preposition yang jelas dimata konsumen. Suatu perusahaan yang memiliki reputasi yag baik di mata konsumen akan mampu bertahan di pasar dengan lebih baik. Merek perusahaan yang telah dipersepsikan dengan baik dapat menjadi modal bagi suatu perusahaan ketika mengeluarkan produk ke pasar. Tentu saja membangun Corporate Brand yang kuat tidak bisa dilakukan dengan mudah serta dalam waktu yang singkat. Perusahaan harus konsisten memberikan nilai maksimal kepada konsumen, serta terus menerus mengkomunikasikan nilai - nilai merek yang dipegangnya ke pasar secara berkesinambungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik profil sosial ekonomi, demografi, usage dan psikografi responden konsumen sepatu olahraga Adidas, menganalisis pengaruh antara Corporate Brand terhadap Brand Preference, menganalisis pengaruh Self-monitoring pada Corporate Brand terhadap Brand Preference, menganalisis pengaruh Materialism pada Corporate Brand terhadap Brand Preference, merumuskan rekomendasi strategi kepada manajer perusahaan Adidas dan pihak terkait untuk membangun Corporate Brand (Adidas - Salomon AG) sehingga terciptanya preferensi konsumen terhadap sepatu olahraga merek Adidas. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis cluster, analisis CHAID, multiple regression, uji T, uji F.

Berdasarkan penelitian ini dihasilkan bahwa, Profil konsumen mahasiswa sepatu olahraga merek Adidas berdasarkan demografinya adalah mayoritas berjenis kelamin laki-laki dengan kisaran usia antara 21 - 25 tahun, semua responden dalam penelitian ini adalah berstatus belum menikah, dengan tingkat pendidikan adalah S1 (Strata 1) dengan rata - rata pengeluaran per bulan berkisar antara Rp.500.000 - Rp.1.000.000. Profil konsumen mahasiswa berdasarkan perilakunya adalah antara lain: Merek sepatu olahraga yang diketahui adalah umumnya menyebutkan Adidas, Nike, Reebok, Puma, dan Converse, Merek sepatu olahraga yang disukai adalah Adidas, Alasan menyukai merek tersebut karena kualitas yang baik, Membeli sepatu olahraga tiga tahun terakhir adalah sebanyak 3 - 4 kali, Merek sepatu yang biasa dibeli adalah Adidas, Harga sepatu yang biasa dibeli adalah Rp.300.000 - 600.000, Alasan membeli sepatu olahraga adalah untuk pemakaian pribadi (jalanjalan dan olahraga), Alasan memilih merek Adidas karena reputasi merek yang baik, Tempat membeli sepatu Adidas adalah di dealer resmi Sumber informasi tentang Adidas adalah dari iklan, televisi, surat kabar dan majalah Kepuasan setelah membeli Adidas adalah memuaskan. Bersedia merekomendasikan merek Adidas kepada orang lain.

Berdasarkan analisis cluster dan CHAID yang mengelompokkan responden berdasarkan kedekatan kesamaan karakteristiknya, diperoleh informasi bahwa responden dapat dikelompokkan menjadi lima segmen. Dan segmen yang paling dominan adalah responden dengan karakteristik yang berpendapat bahwa produk yang mahal pasti berkualitas tinggi, mementingkan manfaat/kegunaan suatu produk daripada merek, dan responden yang membeli sepatu olahraga karena lagi trend dengan sebaran profil sosial ekonomi dan demografinya yaitu pada umumnya mahasiswa pria dengan usia 21 - 25 tahun dengan status belum dengan menikah tingkat pendidikan S1 dengan rata - rata pengeluaran antara Rp.1.000.000 - Rp.2.000.000 per bulan. Hasil Uji multiple regression menunjukkan bahwa Corporate Brand Adidas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Preference, dan hubungan ini diperantarai secara negatif oleh Self - monitoring dan Materialism, yang berarti Corporate Brand Adidas lebih banyak memberikan pengaruh daripada Self - monitoring dan Materialism terhadap Brand Preference. Dari sudut pandang manajerial terlihat bahwa akan lebih menjanjikan apabila dibangun strategi Corporate Brand pada value akhir, karena hasil menunjukkan dampak penting dan sangat kuat dari Corporate Brand Value Attractiveness.

Berdasarkan teori, Value - based Branding dapat dikembangkan dalam berbagai kategori produk dan pelayanan. Oleh sebab itu akan sangat menarik apabila penelitian ini dikembangkan lebih lanjut pada berbagai kategori produk dan pelayanan lainnya. Karena keterbatasan waktu, penulis merasa hal ini dapat dilakukan pada penelitian - penelitian selanjutnya. Penelitian ini hanya mengambil sampel di Universitas Indonesia Depok. Diharapkan pada penelitian berikutnya wilayah yang dijadikan lokasi penelitian dapat lebih diperluas sehingga sample penelitian lebih mewakili konsumen sepatu olahraga merek Adidas secara keseluruhan dan hasil yang didapat juga akan lebih akurat.
Tujuan penelitian ini adalah: mengidentifikasi profil sosial ekonomi, demografi, penggunaan, psikografis responden sepatu Adidas olahraga konsumen, dampak menganalisis perusahaan rand pada preferensi merek, menganalisis pengaruh diri - pemantauan preferensi merek, menganalisis pengaruh materialisme terhadap stubrand perusahaan dan preferensi merek, merumuskan strategi yang direkomendasikan untuk Manajer Adidas dan pihak terkait dalam rangka membangun merek perusahaan Adidas dan dengan demikian membangun preferensi konsumen sepatu olahraga Adidas.
Jadi kualitas sepatu adidas tidak diragukan lagi dikarenakan kualitas yang sangat unggul, kemudian bahan yang berkualitas, tidak mudah rusak sporty, berkelas, fashion dan juga merk yang sudah kenamaan di bidangnya. Oleh karena itu konsumen menjatuhkan keputusan untuk membeli merk sepatu Adidas.

Selasa, 17 Mei 2011

Politik dan Strategi Nasional



A.Pengertian Politik

Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat dengan mengatasnamakan kepentingan umum.

Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :

a. Dalam arti kepentingan umum (politics)

Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan.

b. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)

Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya :

- proses pertimbangan

- menjamin terlaksananya suatu usaha

- pencapaian cita-cita/keinginan

Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu, pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada.


Pengertian Strategi

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan. Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik.


Politik dan Strategi Nasional

Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapat-kan kemenangan atau pencapaian tujuan. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.


B. DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN POLITIK dan STRATEGI NASIONAL
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyususan politik strategi nasional,
C. PENYUSUNAN POLITIK dan STRATEGI NASIONAL
Politik strategi nasionl yang th berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 berkembang pendapat yang mengatakan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 merupakan suprastruktur politik, lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, BPK, dan MA.
Mekanisme penyusunan politik strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presiden bukan lagi sebagai mandataris MPR sejak pemilihan Presiden secara Iangsung oleh rakyat pada tahun 2004. Karena Presiden dipilih Iangsung oleh rakyat maka dalam menjalankan pemerintahan berpegang pada visi dan misi Presiden yang disampaikan pada waktu sidang MPR setelah pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Presiden/Wakil Presiden.

Senin, 16 Mei 2011

LOGO KELAS



LOGO KELAS EA 04

kredit perbankan

KREDIT PERBANKAN

I. PENGERTIAN KREDIT

Pengertian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan sesuatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang di sepakati.
Dan ada lagi kredit adalah pemberian fasilitas pinjaman (bukan berdasarkan prinsip syariah) kepada nasabah, baik berupa fasilitas pinjaman Tunai (Cash loan) maupun pinjaman Non Tunai (Non Cash Loan).
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti kepercayaan. Kredit Perbankan adalah peminjaman modal yang diberikan suatu bank kepada masyarakat atau perusahaan dengan ketentuan yang diberlakukan oleh bank tersebut.

II. TUJUAN KREDIT

1) Mencari Keuntungan
2) Membantu Usaha Nasabah
3) Membantu Pemerintah :
 Tax ( Pajak )
 Membuka kesempatan kerja
 Jumlah barang dan jasa
 Hemat devisa
 Penerimaan devisa


III. UNSUR – UNSUR KREDIT

1) Kepercayaan : Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan (baik berupa uang, barang, atau jasa) benar – benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa kredit diberikan.
2) Perjanjian ( Kesepakatan ) : Kesepakatan ini ditandai dengan adanya perjanjian kredit atau pengakuan hutang yang berarti bahwa setiap pelepasan kredit harus dilakukan dengan suatu perjanjian kredit.
3) Jangka waktu : Yang berarti bahwa antara pelepasan kredit oleh bank dengan pembayaran kembali oleh debitur tidak dilakukan pada waktu yang bersamaan, melainkan dipisahkan oleh suatu tenggang waktu.
4) Resiko : Resiko ini berarti bahwa setiap pelepasan kredit jenis apapun akan mengandung resiko didalamnya, resiko yang terkandung dalam jangka waktu antara pelepasan kredit dengan pembayaran kredit kembali. Hal ini berarti bahwa semakin lama jangka waktu maka semakin tinggi resiko kredit tersebut.
5) Balas Jasa :
6) Prestasi : Prestasi ini berarti bahwa setiap kesepakatan yang terjadi antara bank dengan debitur, mengenai suatu pemberian kredit maka pada saat itu pula akan terjadi suatu prestasi.
7) Kontra Prestasi : Yang berarti setiap debitur berkewajiban untuk melunasi hutangnya dan membayar bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

IV. JENIS-JENIS KREDIT BANK

Dilihat dari macam jenis kredit yang dapat diajukan kepada bank, maka secara garis besar kredit tersebut dapat digolongkan kepada :
1. Kredit Tunai ( Cash Loan )

Yaitu berdasarkan UU No. 7 tahun 1992, kredit dalam pengertian cash loan adalah : Penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Macam-macam Kredit Tunai ( Cash Loan ) dapat dibedakan, antara lain :

 Jenis kredit secara umum
o Kredit Komersial
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan atau perorangan untuk tujuan komersial. Kredit komersial, juga merupakan kredit yang sangat penting peranannya dalam perputaran dana bank umum. Para debiturnya terdiri dari badan usaha yang bergerak di berbagai sektor usaha dan berbagai skala usaha. Mereka mempergunakan kredit tersebut untuk membiayai kebutuhan akan dana modal kerja, dan dana modal investasi.

o Kredit Konsumsi
Yaitu jenis kredit yang di berikan biasanya kepada perorangan untuk tujuan konsumsi. Contoh kredit konsumtif misalnya membeli rumah atau kendaraan pribadi. Dua kredit konsumsi yang biasanya cukup laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan.

 Jenis Kredit berdasarkan Tujuan Pembiayaan
o Kredit Modal kerja
Yaitu kredit yang digunakan untuk membiayai modal kerja nasabah. Kredit Modal Kerja terdiri dari 2 macam, antara lain :
1) Kredit Modal Kerja – Revolving
Apabila kegiatan usaha debitor dapat diharapkan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang dan pihak bank cukup mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka fasilitas Kredit Modal Kerja nasabah dapat diperpanjang setiap periode tanpa harus mengajukan permohonan kredit baru.
2) Kredit Modal Kerja – Einmaleg
Apabila volume kegiatan usaha debitor sangat berfluktuasi dari waktu ke waktu dan atau pihak bank kurang mempercayai kemampuan dan kemauan nasabah, maka pihak bank merasa lebih aman kalau memberikan Kredit Modal Kerja – Einmaleg. Fasilitas ini hanya diberikan sebatas satu kali perputaran usaha nasabah dan bila pada periode selanjutnya nasabah ingin KMK lagi maka harus mengajukan permohonan kredit baru. KMK jenis ini juga diberikan kepada debitur yang kegiatan usahanya sangat tergantung pada proyek yang diperoleh.
o Kredit Investasi
Yaitu kredit yang di berikan oleh bank kepada perusahaan untuk pembelian barang modal.

 Jenis Kredit Dilihat Dari Segi Jangka Waktu
o Kredit Jangka Pendek
Yaitu kredit yang berjangka waktu sampai dengan 1 tahun, biasanya kredit modal kerja.
o Kredit Jangka Menengah
Yaitu kredit yang berjangka waktu diatas 1-5 tahun, biasanya kredit yang digunakan untuk pembelian kendaraan, peralatan dan mesin-mesin.
o Kredit Jangka Panjang
Yaitu kredit dengan jangka waktu di atas 5 tahun, biasanya kredit yang diberikan untuk pembiayaan pembangunan pabrik baru dan pembiayaan proyek jangka panjang.

 Jenis Kredit Berdasarkan Pembiayaan Sektor Ekonomi
o Kredit Pertanian
Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk pembiayaan sektor pertanian termasuk perkebunan, perikanan dan kehutanan. Kredit dapat diberikan dalam bentuk kredit modal kerja dan kredit investasi.
o Kredit Pertambangan
Yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan sektor pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi.
o Kredit Perindustrian
Yaitu kredit yang diberikan untuk pembiayaan pabrik, manufaktur dari segala sektor.
o Kredit Konstruksi
Yaitu kredit yang diberikan kepada kontraktor untuk pembiayaan pembangunan proyek sampai dengan proyek selesai.
o Kredit Perdagangan
Yaitu kredit yang diberikan untuk membantu kebutuhan modal perdagangan antar kota, antar pulau, dan perdagang lokal serta untuk restoran dan hotel-hotel.
o Kredit Pengangkutan
Yaitu kredit yang diberikan untuk pengangkutan, distribusi barang-barang dan pergudangan.
o Kredit Jasa-jasa dunia Usaha
Yaitu kredit yang diberikan untuk perusahaan jasa seperti konsultan, akuntan, dokter, pengacara dan jasa pendidikan.



 Jenis Kredit Berdasarkan Sifatnya
o Kredit Revolving
Yaitu fasilitas kredit yang diberikan atas dasar limit atau plafon tertentu dan dapat di pakai berulang-ulang sampai dengan batas limit yang telah ditentukan.
o Kredit Alfopend
Yaitu fasilitas kredit yang diberikan untuk 1 kali penggunaan atau sesuai schedule dan tidak dapat di pakai berulang.

 Jenis Kredit Berdasarkan Jenis Penggunannya
o Kredit Usaha
Yaitu kredit yang digunakan untuk pembiayaan dalam bentuk modal kerja atau investasi.
o Kredit Konsumsi
Yaitu kredit yang digunakan untuk pembelian barang-barang konsumsi bukan dalam bentuk usaha

 Jenis Kredit Berdasarkan Kolektibilitas
Dilihat dari segi kemampuan membayar, kondisi keuangan dan prospek usaha, ditetapkan atas dasar ketentuan Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia meliputi :
 Kredit Lancar (Pass)
 Kredit Dalam Perhatian Khusus (Special Mention)
 Kredit Kurang Lancar (Sub Standard)
 Kredit Diragukan
 Kredit Macet (Loss)
 Jenis Kredit Berdasarkan Golongan Debitur
o Kredit Kepada Penduduk
Yaitu kredit yang diberikan kepada penduduk, warga negara atau perusahaan yang mempunyai status penduduk Indonesia.
o Kredit Bukan Kepada Penduduk
Yaitu kredit yang diberikan bukan kepada penduduk Indonesia, melainkan kredit yang diberikan kepada warga negara asing atau perusahaan yang berstatus perusahaan asing.

 Jenis Kredit Berdasarkan Kebijaksanaan
o Kredit Umum
Yaitu kredit yang diberikan kepada bank lebih ditekankan kepada untung rugi dan prinsip-prinsip bisnis yang berlaku atau dikenal dengan ketentuan bank teknis.
o Kredit Prioritas
Yaitu kredit yang penyalurannya berdasarkan prioritas yang disyaratkan oleh pemerintah. Misalanya untuk usaha skala kecil.

2. Kredit Tidak Tunai ( Non Cash Loan )

 Kredit Non Cash
Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi. Bank garansi adalah salah satu jasa yang diberikan oleh bank berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yang akan diberikan kepada pihak yang akan menerima jaminan, hanya apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji. Jenis Bank Garansi antara lain :
 Bank Garansi Pembelian
 Bank Garansi Pita Cukai Tembakau
 Bank Garansi Penangguhan Bea Masuk
 Bank Garansi Tender
 Bank Garansi Pelaksanaan
 Bank Garansi Uang Muka
 Bank Garansi Pemeliharaan
Sedangkan manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas Bank Garansi kepada nasabahnya adalah :
 Penerimaan berupa biaya administrasi (provisi/komisi) yang merupakan fee based income bagi bank.
 Pengedapan dana storjam yang merupakan dana murah bagi bank.
 Memberikan pelayanan kepada nasabah sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada bank.

 Kredit Berdokumen ( Letter of Credit )
Yaitu salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian sejak LC di buka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran. Ada beberapa jenis LC antara lain :

 Ruang Lingkup Transaksi
 Saat Penyelesaian
 Pambatalan
 Pengalihan Hak
 Pihak Advising Bank
 Cara Pembayaran Kepada Benerficiary



V. PERTIMBANGAN PENYALURAN DANA

a. Pertimbangan Permohonan Kredit
Sebelum manajemen perusahaan, perorangan mengajukan permohonan kredit ke bank tentunya harus di evaluasi terlebih dahulu untung ruginya mengajukan kredit kepada bank dibandingkan dengan sumber pembiayaan lain misalnya memnfaatkan hutang dagang atau menambah modal dari pemilik, maka sumber pembiayaan yang terbaik adalah dari kredit bank.
Perlu diketahui bahwa besar kecilnya suatu resiko pinjaman yang diberikan oleh bank sangat tergantung dari kualitas hasil penyidikan dan analisis yang dilakukankannya.

Prinsip-prinsip pemberian kredit atau sering di sebut analisis 5 C, yaitu :
a. Character
Yaitu data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.
b. Capacity
Yaitu kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan dalam membayar.

c. Collateral
Yaitu jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
d. Capital
Yaitu kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan.
e. Condition
Yaitu pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon pelanggan.
b. Berkas-berkas Permohonan Kredit
Dalam mengajukan permohonan kredit kepada bank yang utama adalah dibuat surat permohonan kredit yang ditujukan kepada kantor cabang / kepala cabang bank tersebut atau kepada kantor pusat / direksi bank tersebut. Fungsi surat permohonan kredit adalah sebagai bukti permohonan kredit dan salah satu sumber informasi dalam evaluasi kredit.
Kelengkapan berkas permohonan kredit yang merupakan berkas lampiran haruslah sesuai dengan yang ditetapkan.
c. Penyusunan Laporan Keuangan
Salah satu faktor yang merupakan hambatan bagi pengusaha kecil dan menengahdalam mengajukan permohonan kredit kepada bank adalah kekurang mampuan dalam membuat laporan keuangan. Tahapan pembuatan laporan keuangan :
1) Penyusunan Buku Besar
2) Jurnal Penyesuaian
3) Pembuatan Neraca Lajur
d. Pembuatan Anggaran Kas
Anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang kas sehubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan aliran kas ( cah flow ) perusahaan tersebut.
e. Penentuan Besaran Kredit Yang Diajukan
Manajer keuangan perusahaan menghitung berapa besarnya kebutuhan tambahan dana perusahaan baik untuk tambahan modal kerja maupun untuk tambahan dana investasi pembelian mesin-mesin atau aktiva tetap lainnya. Kebutuhan dana itulah yang merupakan besarnya kredit yang akan diajukan kepada bank.
f. Proses Pengajuan dan Monitoring Permohonan Kredit
1) Pengajuan Permohonan Kredit
Setelah dihitung besarnya kredit yang akan diajukan ke bank secara individu maupun oleh manajer keuangan maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan informasi dan membuat simulasi tentang bank atas kecepatan layanan, tingkat suku bunga yang terbaik dan lain-lain. Yang terpenting adalah data-data lampiran dari surat permohonan kredit, yang akan digunakan sebagai bahan analisis moleh bank.
2) Monitoring Permohonan Kredit
Surat permohonan kredit berikut lampirannya sesua dengan urgensinya atau sesuai skala kreditnya, diteliti kelengkapannya sebelum berkas dimaksud dikirimkan kepada kantor cabang atau kantor pusat bank tersebut. Setelah dikirim ke sekretariat bank yang dituju dengan bukti tanda terimanya oleh staff perusahaan agar di pantau flow of document dari surat permohonan tersebut.


VI. ASPEK-ASPEK PENILAIAN BANK

a. Kelengkapan Berkas Permohonan Kredit
b. Wawancara
c. Investigasi Kredit
d. Peninjauan On The Spot
e. Resiko Perkreditan
f. Proses Pengumpulan Data/Informasi Kredit
g. Penetapan Titik Kritis Usaha Calon Debitor
h. Analisi Kredit Bank
i. Keputusan Kredit Bank

VII. PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN KREDIT

1) Administrasi Kredit
Fungsi dari administrasi kredit adalah :
a. Merupakan sumber informasi data / data bagi manajemen.
b. Sebagai lat komunikasi anatra bank dengan debitur
c. Digunakan sebagai instrumen pengawasan intern dan ekstern bank.
d. Sebagai pertanggung jawaban dokumen kredit.
e. Alat pembuktian bila terjadi sengketa.
f. Sumber data untuk pelaporan.
2) Manfaat Administrasi Kredit
a. Sebagai alat dalam menunjang penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dalam proses perkreditan.
b. Merupakan informasi / data umpan balik (feed back) bagi manajemen dalam melaksanakan fungsinya secara umum maupun manajemen perkreditan secara khusus.
c. Sebagai alat / penyelenggara sistem dokumentasi perkreditan dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit akan melibatkan bermacam-macam dokumen penting dan dokumen berharga milik nasabah yang harus disimpan dengan tertib dan aman.

VIII. ASPEK-ASPEK DALAM PENILAIAN KREDIT

Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, bank umum wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisi yang mendalam atas itikad dan kemempuan serta kesanggupan nasabah debitor untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan perjanjian. Hal-hal yang selalu ingin diketahui bank sebelum menyalurkan dananya dalam bentuk kredit maupun pembiayaan berdasar prinsip syariah adalalah :
a. Perizinan dan Legalitas
Bank tidak ingin menanggung resiko yang besar apabila setelah dana digunakan oleh nasabah debitor, lalu dikemudian hari, sebelum nasabah mampu memenuhi kewajibannya kepada bank, kegiatan atau usaha nasabah tidak dapat di lanjutkan karena tidak sah secara yurudis.
Bentuk-bentuk perizinan dan aspek legalitas yang harus dipenuhi debitor sangat bervariasi tergantung pada bidang kegiatan atau usaha nasabah. Perizinan dan aspek legalitas tersebar antara lain : Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ), Angka Pengenal Eksportir Terbatas, Surat Izin Tempat Usaha, Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi, Sertifikat Tanah dan Tanda Daftar Perusahaan.
b. Karakter
Karakter nasabah sulit sekali untuk diidentifikasi, karena penampilan dan profesi tidak selalu konsisten mencerminkan karakter seseorang. Untuk menilai karakter suatu nasabah dan meramalkan perilakunya di masa yang akan datang, bank hanya dapat menggunakan beberapa indikator.
c. Pengalaman dan Manajemen
Pengalaman dan Manajemen nasabah sangat memengaruhi kemampuan nasabah untuk mengelola kegiatannya sehingga dapat menghasilkan dana untuk membayar kewajibannya kepada bank.
d. Kemampuan teknis
Kemampuan teknis nasabah menyangkut faktor yang dapat mendukung kelancaran kegiatan usaha nasabah secara teknis.
e. Pemasaran
Bagi kegitan nasabah yang memerlukan pemasaran atas suatu produk, kegiatannya harus di dukung dengan perencanaan pemasaran yang matang dan wajar.
f. Sosial
Keberadaan kegiatan yang dibiayai oleh bank sedikit banyak pasti membawa dampak tertentu terhadap msyarakat. Dampak tersebut bisa sebagai sesuatu yang disukai oleh masyarakat, atau tidak disulai oleh masyarakat, dan bisa juga keduanya terjadi secara bersamaan.
g. Keuangan
Sehat dan tidak sehatnya keadaan usaha nasabah dapat dilihat salah satunya melalui keadaan keuangannya, dan keuangan nasabah dapat dilihat melalui laporan keuangannya.
h. Agunan
Sebenarnya agunan bukan merupakan faktor utama yang dijadikan oleh bank untuk menentukan keputusan pemberian dana kepada suatu nasabah tertentu. Aguan ini meliputi :
1) Agunan Utama, yaitu barang yang dibiayai oleh dana dari bank.
2) Agunan Tambahan, yaitu barang tidak dibiayai oleh dana bank dan bukan merupakan bagian yang digunakan untuk kegiatan operasional usaha nasabah.
i. Amdal
Yaitu analisis terhadap lingkungan baik darat, air atau udara, termasuk kesehatan manusia apabila proyek tersebut dijalankan. Analisa ini dilakukan secara mendalam sebelum kredit tersebut disalurkan, sehingga proyek yang dibiayai tidak akan mengalami pencemaran lingkungan disekitarnya.

sumber : google.com
wikipedia